Dibandingkan dengan Gen X dan Baby Boomer, Gen Z dan Milenial menunjukkan keterbukaan dan kepedulian yang lebih tinggi terhadap kesehatan mental. Hal ini tercermin dari gaung "mental health"Â dan "healing" yang sering menghiasi postingan media sosial mereka. Kedua generasi muda ini juga lebih berani dalam mengeluarkan uang untuk gaya hidup. Namun, di balik gaya hidup yang tampak glamor, terdapat kekhawatiran yang tersembunyi. Banyak dari mereka mengalami kecemasan finansial (financial anxiety). Kekhawatiran tentang uang, hidup dari gaji ke gaji, dan terjebak dalam kemiskinan struktural menjadi kenyataan pahit bagi generasi ini. Konsep kebebasan finansial pun terasa semakin jauh dari jangkauan mereka.
Biaya hidup menjadi momok menakutkan bagi Gen Z dan Milenial.
Survei Deloitte Global 2022 Gen Z and Milennial menunjukkan 29% Gen Z dan 36% Milenial dilanda kecemasan akan biaya hidup seperti rumah, transportasi, tagihan, dan lain sebagainya. Terjebak dalam siklus hidup dari gaji ke gaji, mereka khawatir tak mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Ditambah lagi dengan kenaikan harga kebutuhan pokok, bahan bakar, dan pajak, sementara gaji tak kunjung mengalami peningkatan.
Masa tua pun tak luput dari kekhawatiran.
Gen Z dan Milenial meragukan kemampuan mereka untuk hidup nyaman di masa tua hanya dengan mengandalkan uang pensiun. Meskipun program dana pensiun melalui BPJS Ketenagakerjaan telah disediakan oleh pemerintah, realitanya uang yang seharusnya disimpan untuk masa tua sering kali ditarik lebih awal saat pindah kerja. Uang pensiun pun menguap sebelum waktunya.
Ketidakadilan sosial yang kian nyata, terutama di era media sosial, semakin memperparah kecemasan finansial Gen Z dan Milenial. Di satu sisi, mereka melihat orang kaya dengan mudahnya memborong makanan untuk konten. Di sisi lain, ada pula orang kurang mampu yang harus menanti uluran tangan di media sosial untuk bertahan hidup.
Mencari Solusi di Tengah Ketidakpastian.
Di tengah situasi ini, Gen Z dan Milenial mulai mendefinisikan ulang pola kerja. Demi meringankan beban finansial, mereka tak ragu mengambil pekerjaan paruh waktu di luar pekerjaan utama. Tak hanya untuk mengejar uang, mereka juga ingin mengasah kemampuan dan membuka peluang baru.
Beruntungnya, pandemi membawa perubahan pola kerja, seperti work from home dan sistem hybrid, yang memudahkan Gen Z dan Milenial untuk menjalani dua pekerjaan. Bahkan, mereka tak ragu untuk pindah ke kota dengan biaya hidup lebih murah, sembari tetap menjalankan pekerjaan paruh waktu secara jarak jauh.
Memulai dari Diri Sendiri.
Jika kamu merasakan kecemasan finansial yang sama, jangan khawatir, masih ada waktu untuk mengatasinya. Mulailah dengan menyesuaikan gaya hidup sesuai penghasilan. Fokuslah pada pemenuhan kebutuhan dan sisihkan uang secara rutin. Perlahan tapi pasti, kamu pasti bisa lepas dari financial anxiety.
Noeris Hidayati Badri, Mahasiswa Universitas Brawijaya, Hubungan Internasional.