Mohon tunggu...
Noer Ima Kaltsum
Noer Ima Kaltsum Mohon Tunggu... Guru - Guru Privat

Ibu dari dua anak dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

SMS Nyasar, Selingkuh

19 September 2015   22:06 Diperbarui: 19 September 2015   22:06 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

SMS NYASAR

Aku paling kemropok kalau dibilang bengese kurang abang. Aku bukan artis. Aku hanya guru biasa, statusku juga hanya GTY. Gajiku tak cukup untuk membeli benges mahal yang warnanya merah menyala dan awet di bibir. Paling-paling kalau sudah makan, bibir dilap, benges ikut di tisu. Tapi tidak lantas wajahku jadi pucat! Karena dengan tersenyum saja wajahku sudah ceria, tak perlu polesan kosmetik tebal.

Aku paling benci kalau ada orang yang membandingkan antara aku dengan perempuan lain. Apalagi itu yang bilang laki-laki, bukan suamiku pula. Kalau ada laki-laki yang terlalu reseh dengan penampilanku, itu artinya laki-laki kurang kerjaan dan pasti tak bahagia dengan isterinya.

Apa ada laki-laki semacam itu? Tentu saja ada. Sebut saja Hari. Hari temanku di kantor. Sepertinya dia tak bahagia dengan kehidupan rumah tangganya. Itu kata teman-teman. Aku sendiri tak tahu.

Secara ekonomi Hari dan isterinya sudah mapan. Tapi di usia perkawinannya yang sudah matang, keduanya belum dikaruniai momongan. Isteri Hari adalah seorang pegawai bank. Dahulu isteri Hari pernah menjalani operasi untuk mengambil kista di rahimnya.

Beberapa tahun yang lalu Hari mengadopsi seorang bayi yang baru saja dilahirkan. Kebetulan ibu dari si bayi adalah tetangga orang tuanya. Setelah bayi tersebut dibawa pulang, Hari dengan sengaja memutus kontak antara ibu dan anak.

Bayi Hari ternyata mengalami downsyndrom. Di usia 8 tahun anak itu baru bisa berjalan. Tak banyak kata-kata yang keluar dari gadis kecil itu. Sekedar bapak, mbak, maem, mah. Kadang ungkapan isyarat keinginan anak tak bisa Hari respon. Anaknya frustasi. Marah lalu mengamuk.

Berkali-kali Hari memakai jasa asisten rumah tangga, gonta-ganti. Tidak ada yang kerasan. Maklum anak Hari hiperaktif. Sang asisten rumah tangga kewalahan menghadapi anak Hari. Biarpun diberi bayaran tinggi, mereka tak sanggup untuk melayani anak Hari. Kalau dikerasi, kok ya kebangetan. Kalau tidak dikerasi, si asisten remuk sendiri. Gerakan anak Hari tak bisa dikendalikan.  

Akhirnya Hari dan isterinya menyekolahkan anaknya ke SLB sekaligus anaknya tinggal di YPAC. Setiap hari Jumat sore-Minggu anak Hari tinggal di rumah. Senin-Jumat siang anak Hari tinggal di YPAC.

00000

Teman-teman sudah mencium kedekatan Hari dengan beberapa perempuan beristeri. Aku tak mau mengikuti perkembangan kisah asmara Hari. Bagiku cukup tahu saja. Beberapa kali desas-desus berhembus, Hari tetap mengelak. Bahkan teman sekantor juga ada yang dekat dengan Hari. Mungkin keduanya sama-sama gila. Sudah pernah kepergok saja masih mengelak. Gila benar tuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun