Mohon tunggu...
Noer Ima Kaltsum
Noer Ima Kaltsum Mohon Tunggu... Guru - Guru Privat

Ibu dari dua anak dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jadikan Menulis sebagai Gaya Hidup

15 Juni 2014   05:50 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:41 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

TERNYATA AKU BISA MENULIS

Oleh : Kahfi Noer

Menulis itu gampang. Yang membuat sulit itu adalah kita sendiri. Menuliskan sesuatu dengan mengalir begitu saja. Menulis tanpa memperhatikan atau mengikuti aturan menulis yang benar jauh lebih enak. Kita tidak akan capek memikirkan kalau begini benar tidak ya? Kata-kata jangan-jangan kita hilangkan saja, biar pede alias percaya diri. Menulis saja mulai dari apa saja yang kita sukai.

Ketika saya mulai menulis lagi, saya memulai kebiasaan yang sudah lama saya tinggalkan yaitu menulis buku harian. Saya memaksakan diri menulis buku harian satu halaman penuh. Hal-hal yang tidak penting pun saya tulis.

Di jalan melihat truk bak sampah lewat bisa menjadi ide. Melihat anak kecil yang ikut ibunya mencari sampah, bisa saya tulis. Di rumah, buah mangga di pohon yang digigit langsung oleh anak-anak tetangga bisa menjadi bahan tulisan.

Dari hal-hal yang sepele ini, lama-lama saya memberanikan diri untuk megirimkan karya di media. Alhamdulillah, usaha saya tidak sia-sia. Tulisan saya ada yang ditolak media (tidak dimuat karena mungkin tidak layak). Tapi yang dimuat juga ada. Waktu itu saya selalu bangga. Bangganya aku, tulisanku tembus media.

Saya jadi ketagihan menulis. Bagi saya sampai sekarang, masalah honor tidak terlalu saya pikirkan. Saya hanya ingin eksis saja. Karena honor yang saya dapat buat makan-makan teman-teman di kantor, saya malah nombok. Dibuat hepi-hepi saja.

Ada lagi cerita tentang menulis yang membuat saya tambah semangat. Saya menulis naskah yang akan saya kirim ke Koran SOLOPOS. Di rubrik AH TENANE ceritanya lucu-lucu. Ternyata apa yang saya tulis berkenan di hati redakturnya. Terima kasih ya Mas Redaktur yang telah memilih tulisan saya.

Dua naskah yang saya kirim di rubrik AH TENANE dimuat. Judulnya Ternyata Pocong Asli dan Mendadak Pingsan. Tambah semangat lagi. Puncak kebahagiaan saya adalah ketika Cerpen saya berjudul Rahasia Ibu dimuat di rubrik Hikayat. Sudah lama saya mengincar rubrik ini. Tapi gak pernah lolos. Alhamdulillah.

Apa yang sudah saya lakukan selain usaha dan doa, juga doa orang tua. Saya pernah bilang pada Ibu yang waktu itu mau melaksanakan ibadah haji. “Bu, doakan saya jadi penulis, ya.”

Saya menulis buku yang berjudul Anakku, Jadilah Muslimah Baru Gede yang luar biasa. Naskah saya tulis, edit, dan cetak sendiri. Bukan untuk dikomersialkan. Hanya saya bagikan secara gratis. Agar manfaatnya dapat diambil oleh orang banyak.

Karanganyar, 9 Mei 2014

Kahfi Noer - Karanganyar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun