GURU DIPECAT DENGAN TIDAK HORMAT
Suasana di ruang guru sedikit tegang. Hari ini Bapak Kepala Sekolah memanggil seorang guru. Sepertinya ada masalah sepele yang dibesar-besarkan. Sudah menjadi kebiasaan, kasek yang baru ini selalu membesar-besarkan masalah. Bila orang lain menyederhanakan masalah yang kompleks, maka kasek akan sebaliknya.
Mereka sudah menduga kasek akan mengambil suatu keputusan besar terhadap salah seorang guru ini. Tapi banyak yang heran, Mursalin yang dipanggil kasek hari ini kelihatan biasa, santai. Masuk ruangan kasek dengan santun dan tersenyum ramah. Mursalin mengucapkan salam.
Di ruang tertutup itu hanya ada dua pasang mata. Dua orang yang saling berhadapan. Wajah kasek tidak ramah, mukanya memerah, sorot matanya tajam.
“Silakan Ibu duduk.”
“Terima kasih.”
“Ibu tahu mengapa saya panggil?”
“Tidak tahu karena sebelumnya saya tidak diberi tahu.”
“Ibu tahu kesalahan yang Ibu perbuat?”
“Saya tidak tahu. Tolong beri tahu saya Pak.”
“Saya pimpinan Ibu. Seharusnya Ibu menurut perintah saya.”