Mohon tunggu...
Noer Ima Kaltsum
Noer Ima Kaltsum Mohon Tunggu... Guru - Guru Privat

Ibu dari dua anak dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Keluarkan Sedekah Setelah Panen

30 Maret 2015   23:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:46 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluarkan Sedekah Setelah Panen

Oleh : Kahfi Noer

[caption id="attachment_375777" align="aligncenter" width="300" caption="Panen telah tiba, hore...."][/caption]

Saya jadi ingat masa kecil (tahun 1982), di mana panen padi sedang berlangsung. Waktu itu hampir semua pekerjaan di bidang pertanian di sawah dilakukan oleh manusia beserta sapi/kerbau. Demikian juga ketika panen telah tiba. Para ibu menggendong “tenggok” untuk wadah padi/gabah yang sudah dipetik.

Sekarang telah berubah. Hampir semua dikerjakan oleh mesin. Membajak sawah, menanam padi dan merontokkan biji-biji padi. Dengan alasan lebih praktis dan pekerjaan lebih cepat selesai.

[caption id="attachment_375779" align="aligncenter" width="300" caption="Mesin Perontok Padi"]

1427731654608640898
1427731654608640898
[/caption]

Tak apalah kita menggunakan mesin untuk memudahkan pekerjaan. Yang penting dalam proses menanam sampai memanen tidak semata-mata instan. Untuk menyuburkan tanah dan mengusir hama jangan menggunakan bahan kimia. Gunakan saja dengan pupuk dan pengusir hama organik alias alami.

Penggunaan pupuk organik dan pembasmi hama non kimia jelas akan membantu menjaga lingkungan dan tidak memperparah pencemaran air dan tanah. Bila mulai sekarang bersedia menggunakan yang alami, insya Allah beberapa tahun yang akan datanghasil panen akan melimpah.

Ciri-ciri tanaman padi yang baik sampai ketika mau panen adalah padi semakin kuning akan tetapi malai/batang padi tetap masih hijau. Alhamdulillah, rupanya panen kali ini hasilnya baik. Sawah belakang rumah, luas tanah sekitar 3000 meter persegi menghasilkan 36 karung besar (karung pakan ayam). Hasilnya dibagi 2 dengan petani penggarap sawah. Delapan belas karung ini masih dibagi berempat dengan saudara suami. Masing-masing mendapatkan 4,5 karung. Lumayan bisa untuk 6 bulan lebih. Semoga musim tanam yang akan datang tidak terjadi penurunan hasil secara drastis.

Saya mengajak suami terus bersyukur. Tapi bersyukurnya jangan hanya lisan saja, keluarkan zakat dan sedekah dari hasil panen.

Saya sudah panen, sudah panenkah Anda?

Karanganyar, 30 Maret 2015

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun