Mohon tunggu...
Hilman I.N
Hilman I.N Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

orang bodoh yang tak kunjung pandai - KH Mustofa Bisri

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Lemak Visceral: Musuh dalam Selimut yang Harus Segera Ditaklukkan

4 Februari 2025   14:49 Diperbarui: 4 Februari 2025   14:49 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingin berbagi sesuatu yang cukup mengusik pikiran (dan pinggang) saya belakangan ini: lemak visceral. Ya, ini bukan sekadar masalah estetik, bukan hanya urusan celana yang semakin ketat atau timbangan yang makin naik. Ini adalah lemak yang bersarang jauh di dalam rongga perut, mengelilingi organ-organ vital seperti hati, jantung, ginjal, serta pankreas. Dan percaya atau tidak, saya juga sedang berjuang melawan makhluk tak kasatmata ini. Jadi, tulisan ini bukan untuk menggurui, tapi lebih seperti catatan pengingat untuk diri sendiri, yang mungkin juga berguna buat kamu yang mengalami hal serupa.

Berbeda dengan lemak subkutan yang bisa dicubit, lemak visceral bersembunyi lebih dalam, seperti ninja yang diam-diam merencanakan sabotase metabolisme kita. Akumulasi lemak ini bukan main-main, ia bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga perlemakan hati. Kenapa? Karena lemak ini sangat aktif secara metabolik, melepaskan berbagai zat peradangan seperti sitokin, adipokin, endotoksin, dan asam lemak bebas yang bisa bikin organ-organ kita stres.

Saya pribadi baru menyadari bahayanya ketika mulai merasa ada yang tidak beres dengan tubuh sendiri. Tekanan darah mulai naik, kadar kolesterol makin merayap ke atas, dan yang paling bikin frustrasi: meski sudah berusaha makan lebih sehat, lemak perut tetap bandel dan betah di sana. Mungkin kamu juga pernah merasakan hal yang sama? Rasanya seperti diet dan olahraga tak cukup membuahkan hasil.

Tapi ada kabar baik! Lemak visceral ini bisa dikurangi dengan cara yang cukup masuk akal dan, jujur saja, bisa dibilang doable. Salah satunya adalah dengan minum teh hijau. Saya tahu, kedengarannya klasik, tapi ternyata kandungan katekin dalam teh hijau memang terbukti membantu membakar lemak visceral. Selain itu, teh hijau juga membantu metabolisme dan mengurangi peradangan, dua hal yang sangat kita butuhkan dalam pertarungan melawan lemak bandel ini.

Selain teh hijau, stres juga harus dikelola. Percaya atau tidak, stres berlebih meningkatkan kadar kortisol, yang secara ajaib (dan menyebalkan) membuat lemak menumpuk di area perut. Jadi, kita perlu mencari cara untuk lebih santai. Jalan kaki di pagi hari, sedikit berjemur, meditasi, atau sekadar tertawa lebih sering bisa membantu. Saya sendiri sedang mencoba untuk tidak terlalu stres memikirkan lemak ini, ironis, kan?

Lalu, mari kita bahas tidur. Kurang tidur bukan hanya bikin badan lemas dan mata panda semakin nyata, tapi juga bisa meningkatkan resistensi insulin dan memicu penumpukan lemak visceral. Jadi, buat kamu yang suka begadang tanpa alasan jelas (seperti saya dulu), mungkin ini saatnya mengatur ulang pola tidur. Pastikan kamar tidur nyaman, kurangi paparan layar sebelum tidur, dan kalau perlu, coba teh kamomil atau magnesium glikosat untuk membantu relaksasi.

Satu lagi trik yang menarik adalah puasa intermiten. Saya awalnya skeptis, tapi ternyata banyak penelitian yang menunjukkan bahwa puasa ini membantu menurunkan kadar insulin dan meningkatkan hormon pertumbuhan yang membakar lemak. Selama puasa, tubuh lebih cenderung menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi, termasuk lemak visceral yang selama ini ngumpet di perut.

Jangan lupakan juga kesehatan usus! Usus yang tidak sehat bisa meningkatkan peradangan, yang akhirnya berkontribusi pada penumpukan lemak visceral. Saya mulai rajin mengonsumsi makanan fermentasi seperti yogurt dan kimchi untuk membantu menyeimbangkan bakteri baik dalam usus. Menghindari makanan ultra-olahan yang penuh gula dan lemak trans juga jadi salah satu strategi penting.

Selain itu, olahraga juga memegang peran penting. Dan jangan takut, kamu tidak perlu langsung berlari maraton. Olahraga yang efektif untuk membakar lemak visceral justru adalah kombinasi antara latihan kardio dan kekuatan. Jalan cepat, berenang, atau latihan interval intensitas tinggi (HIIT) bisa sangat membantu. Saya sendiri mulai rutin berolahraga, meski kadang lebih banyak waktunya habis buat mencari motivasi dibanding bergerak. Tapi yang penting mulai, bukan?

Lalu, pola makan. Kalau kamu berpikir ini saatnya diet ketat ala selebriti, tunggu dulu. Yang lebih efektif adalah mengurangi konsumsi gula tambahan dan karbohidrat olahan yang bisa meningkatkan kadar gula darah dan insulin. Sebaliknya, meningkatkan konsumsi protein berkualitas, serat, serta lemak sehat seperti alpukat dan kacang-kacangan bisa membantu tubuh membakar lemak lebih efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun