Mohon tunggu...
Hilman I.N
Hilman I.N Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri

Penyuka film, sains dan teknologi, sejarah, dan filsafat. Film memberi saya perspektif baru, sains teknologi menarik karena perkembangannya, sejarah membantu memahami perjalanan manusia, dan filsafat mengasah pemikiran mendalam.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Pantai Kemala: Menjaga Ruang Publik Tetap Milik Bersama

27 Januari 2025   12:58 Diperbarui: 28 Januari 2025   13:58 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Pantai Kemala di Balikpapan adalah sebuah oase di tengah hiruk-pikuk kota. Dengan pasir lembut yang menyambut setiap langkah dan ombak tenang yang berbisik di telinga, tempat ini menjadi salah satu ruang publik favorit masyarakat. Saat saya mengunjungi pantai ini, aroma laut dan angin sepoi-sepoi membangkitkan kenangan akan kunjungan saya beberapa tahun silam. Meski beberapa sudut terlihat mulai termakan usia, Pantai Kemala tetap memiliki daya tarik yang tak bisa diabaikan, sekaligus menyiratkan potensi besar sebagai ruang publik andalan.

Dulu, pantai ini terasa lebih sederhana. Saya masih ingat duduk di tepi pantai saat malam, menatap gemerlap lampu dari platform minyak di kejauhan, sambil menyeruput kopi hangat di depan Kodam VI/Mulawarman. Momen itu adalah perpaduan sempurna antara keindahan alam dan dinamika kota. 

Kini, kunjungan saya kembali mengingatkan betapa pentingnya menjaga pantai ini agar tetap menjadi ruang untuk semua orang, bukan hanya bagi mereka yang mampu atau memiliki kepentingan tertentu.

Pantai Kemala adalah ruang inklusif yang memungkinkan masyarakat dari berbagai kalangan berkumpul, bersosialisasi, dan menikmati waktu bersama keluarga. Namun, ruang publik seperti ini sering kali menghadapi ancaman privatisasi. Tidak sedikit pantai di berbagai daerah yang akhirnya berubah menjadi area eksklusif, di mana hanya segelintir orang yang bisa menikmatinya. Fenomena ini kerap kali meminggirkan masyarakat lokal, menjauhkan mereka dari akses ke ruang yang seharusnya menjadi milik bersama.

Potensi Pantai Kemala sebagai ruang publik sangat besar. Dari pagi hingga sore, pantai ini dipenuhi oleh berbagai aktivitas masyarakat. Anak-anak bermain pasir, keluarga berpiknik, hingga sekelompok anak muda yang memanfaatkan ruang ini untuk berolahraga. Namun, potensi ini harus dijaga dengan memastikan bahwa pengelolaannya tidak jatuh ke tangan privat yang berorientasi pada keuntungan semata. Hal ini penting, mengingat ruang publik sejati adalah ruang yang inklusif dan terbuka bagi semua orang, tanpa batasan yang mengurangi esensinya sebagai milik bersama.

Pelajaran dari kota-kota besar dunia dapat menjadi inspirasi dalam mengelola Pantai Kemala. Di Sydney, Pantai Bondi menjadi contoh bagaimana ruang publik dapat dipertahankan meski berada di tengah tekanan komersialisasi. Pemerintah setempat tidak hanya menjaga kebersihan dan kenyamanan pantai, tetapi juga memastikan aksesibilitas bagi masyarakat luas tanpa memandang latar belakang. 

Demikian pula di Barcelona, Pantai Barceloneta berhasil dikembangkan menjadi ruang publik yang mengundang semua kalangan, dengan memadukan elemen pelestarian lingkungan dan fasilitas ramah pengguna.

Kembali ke Pantai Kemala, penting bagi pemerintah daerah untuk menempatkan masyarakat sebagai pusat pengelolaan. Melibatkan komunitas lokal dalam perawatan dan pengembangan pantai dapat menciptakan rasa memiliki yang kuat, sekaligus menjaga keberlanjutannya. 

Program seperti edukasi kebersihan, aktivitas pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat, hingga pemantauan bersama dapat diterapkan untuk memastikan pantai ini tetap menjadi ruang yang nyaman bagi semua orang.

Sebagai ruang publik, Pantai Kemala tidak hanya memiliki fungsi rekreasi, tetapi juga simbol demokrasi sosial. Ketika masyarakat dari berbagai lapisan dapat menikmati tempat ini tanpa sekat, itulah esensi sejati dari ruang publik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun