Malam tahun baru selalu memiliki cara tersendiri untuk meninggalkan kesan mendalam, terlebih jika dirayakan dengan cara yang unik dan penuh makna. Di Samarinda, sebuah kota di tepian Sungai Mahakam, suasana pergantian tahun bukan hanya tentang gemuruh kembang api atau keramaian jalan-jalan utama, tetapi juga tentang bagaimana warga kota ini memanfaatkan ruang publik yang tersedia dan menciptakan momen bersama. Bagi saya, yang baru setahun tinggal di Samarinda, perayaan tahun baru 2024 menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Saya memilih menghabiskan malam itu dengan menaiki Kapal Pesut, sebuah kapal wisata yang membawa penumpang menyusuri keindahan Sungai Mahakam, sembari menyaksikan pesta kembang api dari perspektif yang jarang dialami banyak orang.
Malam itu terasa berbeda sejak awal. Angin malam Samarinda yang sejuk menyapa saat saya menaiki Kapal Pesut bersama puluhan penumpang lain. Ada kehangatan yang terasa di antara para penumpang, meskipun banyak dari kami tidak saling mengenal. Suasana di atas kapal penuh dengan antusiasme, mulai dari suara tawa anak-anak hingga percakapan ringan orang dewasa. Saat kapal mulai bergerak perlahan meninggalkan dermaga, pandangan saya langsung tertuju pada pemandangan kota yang diterangi gemerlap lampu. Dari sini, Samarinda terlihat begitu hidup. Bangunan-bangunan tinggi, rumah-rumah di tepian sungai, dan lampu kendaraan yang melintas di Jembatan Mahakam semuanya menciptakan lanskap malam yang menenangkan.
Jembatan Mahakam, yang menjadi salah satu ikon kota ini, tampak memukau dengan lampu-lampunya yang bersinar terang. Strukturnya yang megah dan keberadaannya yang strategis membuat jembatan ini menjadi daya tarik utama, terutama saat malam hari. Dari atas Kapal Pesut, saya dapat melihatnya dari sudut yang berbeda, lebih dekat dan lebih intim. Pemandangan ini membuat saya merenung tentang bagaimana infrastruktur kota tidak hanya berfungsi sebagai penghubung, tetapi juga sebagai simbol keindahan dan kebanggaan masyarakat.
Di tengah perjalanan, suara gemuruh kembang api mulai terdengar dari berbagai arah. Langit malam yang gelap tiba-tiba dipenuhi oleh warna-warna cerah dari ledakan kembang api yang menghiasi malam. Dari atas kapal, saya memiliki posisi istimewa untuk menyaksikan pertunjukan ini. Refleksi cahaya kembang api di permukaan Sungai Mahakam menciptakan pemandangan yang begitu memukau, seolah-olah alam dan manusia bersatu dalam harmoni untuk menyambut tahun baru. Saya tidak bisa menahan diri untuk terus mengagumi keindahan yang tersaji di hadapan saya. Momen ini begitu sempurna, membawa rasa damai sekaligus kebahagiaan.
Sementara itu, di daratan, Teras Samarinda menjadi pusat keramaian. Tempat ini adalah ruang publik yang dirancang untuk memberikan pengalaman berbeda bagi warga Samarinda. Teras ini bukan hanya tempat untuk bersantai, tetapi juga ruang untuk berinteraksi, berkumpul, dan berbagi cerita. Pada malam tahun baru, Teras Samarinda dipadati oleh warga yang datang untuk merayakan bersama. Jalan Gajah Mada, yang biasanya dipenuhi kendaraan, ditutup untuk acara Car Free Night, memberikan ruang bagi warga untuk menikmati malam tanpa gangguan kendaraan. Musik live, makanan kaki lima, dan senyum ramah dari orang-orang yang lalu lalang menciptakan atmosfer yang sulit untuk dilupakan.
Puncak acara di Teras Samarinda tentu saja adalah pesta kembang api. Ledakan demi ledakan kembang api di atas langit Samarinda menjadi simbol perayaan, harapan, dan doa untuk tahun yang akan datang. Bagi banyak orang, momen ini adalah waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan teman, menikmati kebahagiaan sederhana yang hanya bisa ditemukan dalam kebersamaan. Dari atas Kapal Pesut, saya dapat melihat kembang api dari berbagai sudut kota, termasuk dari Teras Samarinda yang menjadi pusatnya. Saya merasa beruntung bisa menjadi bagian dari perayaan ini, meskipun dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang.
Pengalaman ini membuat saya memahami betapa pentingnya ruang publik dalam kehidupan masyarakat. Teras Samarinda adalah contoh nyata bagaimana sebuah kota dapat menyediakan ruang yang inklusif untuk semua orang, tempat di mana perbedaan dilupakan dan kebersamaan dirayakan. Kapal Pesut, di sisi lain, memberikan cara yang unik untuk menikmati keindahan Samarinda, menawarkan perspektif baru yang tidak bisa didapatkan dari daratan. Keduanya, baik Teras Samarinda maupun Kapal Pesut, menunjukkan bahwa Samarinda memiliki potensi besar sebagai kota yang ramah, indah, dan penuh dengan kejutan.
Malam tahun baru 2024 menjadi momen yang tidak hanya tentang perayaan, tetapi juga refleksi. Dari atas Kapal Pesut, saya menyaksikan bagaimana Samarinda bergerak, hidup, dan bersinar, membawa harapan bagi semua orang yang tinggal di kota ini. Jika Anda belum pernah mencobanya, saya sangat merekomendasikan untuk merasakan sendiri pengalaman ini. Naiki Kapal Pesut, nikmati keindahan Sungai Mahakam, dan rasakan semarak di Teras Samarinda pada malam tahun baru. Percayalah, Anda tidak hanya akan membawa pulang kenangan indah, tetapi juga rasa cinta yang lebih dalam terhadap kota ini. Samarinda, dengan segala pesonanya, telah mengajarkan saya bahwa keindahan sering kali ditemukan di tempat-tempat yang tidak kita duga.
@qweeen.n pov dari kapal wisata #samarinda #2025 #fireworks #terassamarinda ♬ Senopati in the Rain - Jordan Susanto
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI