Mohon tunggu...
Hilman I.N
Hilman I.N Mohon Tunggu... Administrasi - Saya bekerja di Pemerintahan R.I. , bertugas mengelola, mengawasi, dan memastikan transparansi serta akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara.

Saya memiliki berbagai minat yang mencakup menonton film, teknologi, sejarah, dan filsafat. Menonton film adalah salah satu cara saya menikmati cerita dan memahami berbagai perspektif kehidupan. Teknologi selalu menarik perhatian saya karena perkembangannya yang pesat dan dampaknya terhadap masyarakat. Selain itu, saya sangat tertarik dengan sejarah, yang memungkinkan saya untuk memahami perjalanan umat manusia dan pelajaran yang dapat diambil darinya. Filsafat menjadi minat saya karena saya senang berpikir secara mendalam tentang berbagai konsep kehidupan, etika, dan makna eksistensi.

Selanjutnya

Tutup

Money

Revolusi Literasi Keuangan: Membentuk Budaya Investasi untuk Masa Depan Bangsa

14 Januari 2025   22:00 Diperbarui: 14 Januari 2025   22:00 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam pidato pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2025, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan urgensi literasi keuangan sejak usia dini sebagai elemen esensial transformasi budaya finansial bangsa. Pernyataan ini bukan sekadar seruan normatif, melainkan sebuah agenda strategis untuk merespons rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pasar modal. Gagasan memasukkan pendidikan keuangan ke dalam kurikulum sekolah merupakan langkah visioner yang memiliki potensi mengubah lanskap ekonomi Indonesia secara fundamental.

Literasi Keuangan di Pendidikan Dasar: Pilar Kemajuan Ekonomi

Di negara-negara maju, literasi keuangan telah menjadi bagian integral dari pendidikan dasar. Belanda, misalnya, mengajarkan prinsip-prinsip investasi, pengelolaan keuangan, dan pemahaman pajak sejak usia sekolah. Sebaliknya, di Indonesia, investasi masih sering dianggap eksklusif dan rumit, yang berujung pada rendahnya partisipasi publik dalam pasar modal. Saat ini, jumlah rekening efek aktif hanya mencapai sekitar 14 juta, jauh dari potensi populasi Indonesia.

Sri Mulyani dengan tepat menegaskan bahwa investasi harus menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Dengan membekali generasi muda dengan pemahaman mendalam tentang saham, diversifikasi portofolio, dan manfaat investasi jangka panjang, Indonesia dapat mempercepat pertumbuhan ekonominya. Literasi keuangan sejak dini tidak hanya menanamkan kebiasaan baik tetapi juga memperluas basis investor domestik yang kokoh.

Fractional Shares: Menjembatani Kesenjangan Ekonomi

Salah satu kendala utama yang menghambat partisipasi masyarakat dalam pasar modal adalah modal awal yang tinggi. Membeli saham perusahaan besar sering kali membutuhkan dana yang signifikan. Fractional shares, yaitu mekanisme pembelian saham dalam pecahan kecil, menawarkan solusi inklusif bagi berbagai kalangan.

Di negara-negara dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi, fractional shares telah membuka peluang investasi bahkan bagi individu dengan keterbatasan modal. Teknologi memungkinkan pembelian sebagian kecil dari saham penuh, menjadikan pasar modal lebih dapat diakses. Untuk mengadopsi inovasi ini, BEI perlu mengembangkan infrastruktur yang mendukung serta membangun kepercayaan publik terhadap investasi.

Diversifikasi Bursa Efek: Menuju Ekosistem yang Kompetitif

Dominasi tunggal BEI sebagai satu-satunya bursa efek di Indonesia telah memunculkan tantangan tersendiri. Di negara-negara lain, persaingan antar bursa efek mendorong inovasi, efisiensi, dan aksesibilitas. Membangun bursa efek tambahan, terutama di luar Jakarta, dapat memperluas akses masyarakat terhadap investasi serta membuka ruang bagi perusahaan-perusahaan baru untuk melantai di bursa.

Dengan menciptakan ekosistem pasar modal yang lebih kompetitif, Indonesia dapat menarik investor lokal dan global, meningkatkan dinamika pasar, serta memperkuat daya saing ekonomi nasional. Strategi ini tidak hanya mendukung pertumbuhan pasar modal tetapi juga memastikan inklusivitas yang lebih luas.

Reformasi Kurikulum: Membangun Pemahaman Holistik

Pendidikan literasi keuangan di sekolah harus melampaui sekadar pengajaran teknis mengenai investasi. Pemahaman holistik mencakup pengelolaan keuangan pribadi, pembuatan laporan keuangan sederhana, pencatatan transaksi, hingga pengelolaan pajak. Dengan pengetahuan ini, anak-anak tidak hanya menjadi investor yang bijak tetapi juga individu yang mampu merencanakan masa depan finansial secara matang.

Literasi Keuangan sebagai Katalisator Pembangunan Bangsa

Investasi memiliki dimensi strategis yang melampaui kepentingan individu. Setiap rupiah yang diinvestasikan di pasar modal berkontribusi pada pembiayaan pembangunan nasional. Perusahaan yang mendapatkan akses modal dari pasar modal dapat memperluas operasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong inovasi.

Namun, merealisasikan potensi ini memerlukan kolaborasi lintas sektor. Pemerintah perlu menciptakan regulasi yang mendukung inklusi keuangan, lembaga pendidikan harus siap mengimplementasikan kurikulum modern, dan pelaku pasar modal harus terus berinovasi untuk menjangkau masyarakat luas.

Penutup

Transformasi literasi keuangan merupakan kebutuhan mendesak bagi Indonesia. Dengan mengintegrasikan pendidikan keuangan sejak dini, memperkenalkan mekanisme inovatif seperti fractional shares, dan menciptakan ekosistem pasar modal yang kompetitif, Indonesia dapat mencetak generasi yang melek finansial dan berdaya saing global. Generasi ini tidak hanya akan mengelola keuangan dengan bijak tetapi juga menjadi pilar kokoh pembangunan ekonomi bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun