Dari ajaran agama atau filosofi, kita juga bisa belajar bahwa menghormati sesama itu penting, tapi nggak mesti dengan cara-cara yang berlebihan. Dalam Islam, misalnya, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk saling menghormati dengan wajar, tanpa memandang status sosial. Semua orang punya derajat yang sama di mata Allah. Filosofi lain, seperti ajaran Stoisisme, juga mengajarkan untuk menghormati orang lain dengan tetap menjaga harga diri kita sendiri. Jadi, intinya, kita bisa tetap menunjukkan hormat secara proporsional tanpa perlu mengorbankan kebebasan atau martabat kita sebagai manusia.
Jadi, budaya hormat yang berlebihan memang perlu kita kaji ulang. Sopan santun itu penting, tapi kalau sampai membuat kita merasa harus tunduk berlebihan atau tidak berani bersuara, rasanya sudah tidak relevan lagi di zaman sekarang. Ada banyak cara untuk menghormati tanpa harus mengorbankan martabat kita sendiri. Yang lebih penting, kita harus tetap bisa berpikir kritis dan bebas berekspresi tanpa takut melanggar "aturan" penghormatan yang terlalu kaku.
Coba di pikir-pikir lagi, apakah kebiasaan ini masih perlu dipertahankan? Atau justru sudah waktunya kita mengubah cara pandang soal hormat menghormati agar lebih sehat dan seimbang dalam kehidupan modern saat ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H