Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Normalisasi Penggunaan Transportasi Umum di Perkotaan

18 September 2024   13:49 Diperbarui: 18 September 2024   14:41 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kota-kota besar, transportasi umum sebenarnya sudah menjadi tulang punggung mobilitas banyak orang. Di Jakarta contohnya dari bus, kereta, Commuter Line, Transjakarta, JakLingko, MRT, hingga LRT semua hadir untuk membantu kita beraktivitas sehari-hari. Tapi sayangnya, masih ada pandangan bahwa naik transportasi umum itu hanya untuk mereka yang "nggak punya mobil/motor (kendaraan pribadi)" atau "kurang mampu". Padahal, transportasi umum justru menjadi salah satu solusi jitu untuk mengurangi macet dan polusi. 

Nah, inilah pentingnya normalisasi penggunaan transportasi umum. Tidak hanya untuk kalangan tertentu, tapi untuk semua orang dari berbagai lapisan masyarakat. Dengan begitu, transportasi jadi lebih inklusif, lebih nyaman, dan kota pun bisa bernafas lebih lega!

Kemacetan di kota-kota besar semakin hari semakin parah. Jalanan penuh dengan kendaraan pribadi, apalagi di jam-jam sibuk, pemandangan lautan motor dan mobil juga tidak asing lagi di kota-kota besar. Tidak hanya macet, tapi polusi udara juga semakin menggila karena kebanyakan orang masih memilih memakai kendaraan pribadi daripada transportasi umum. Akibatnya, kualitas udara di kota-kota besar jadi semakin buruk.

Masalah lain adalah persepsi yang salah soal transportasi umum. Banyak orang, khususnya di kalangan menengah ke atas, merasa bahwa kendaraan pribadi itu simbol status. Naik transportasi umum masih dianggap sebagai pilihan terakhir, padahal justru bisa jadi solusi untuk kemacetan dan polusi kalau semua orang mulai membiasakan diri.

Manfaat Penggunaan Transportasi Umum

Pertama, kalau lebih banyak orang menggunakan transportasi umum, otomatis jumlah kendaraan pribadi di jalan berkurang, dan kemacetan bisa dikurangi. Bayangin, kalau satu bus bisa ngangkut puluhan orang, pasti lebih lega dibandingkan tiap orang bawa mobil sendiri-sendiri.

Kedua, lingkungan jadi lebih bersih. Polusi udara akan turun karena kendaraan pribadi yang mengeluarkan emisi berkurang. Kota jadi tidak terlalu sesak dengan asap kendaraan, dan kita semua bisa hirup udara yang lebih sehat.

Terakhir, transportasi umum itu seringkali lebih efisien dalam hal waktu dan biaya. Tidak perlu pusing mikirin parkir, bensin atau tol. Banyak moda transportasi umum yang sudah terintegrasi, jadi kita bisa sampai tujuan lebih cepat dan lebih ramah. 

Peran Pemerintah dalam Normalisasi

Pemerintah daerah punya peran penting dalam hal transportasi umum yang akan jadi pilihan utama masyarakat. Mereka harus dukung dengan meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan. Misalnya, buat halte yang lebih banyak plus moda transportasi umuumnya juga diperbanyak, stasiun yang mudah diakses, dan jadwal yang tepat waktu. Semakin nyaman, orang pasti semakin tertarik untuk pindah dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

Selain itu, perluasan infrastruktur juga penting. Kalau transportasi umum seperti di Jakarta, Transjakarta, MRT, LRT, Commuter Line dan JakLingko nya terintegrasi dengan baik, masyarakat bisa pindah dari satu moda ke moda lain dengan mudah tanpa perlu ribet. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak naik transportasi umum.

Terakhir, pemerintah juga perlu membuat kampanye publik, edukasi atau semacamnya untuk menghilangkan stigma negatif soal transportasi umum. Edukasi masyarakat agar mereka paham kalau naik bus atau kereta itu bukan soal status sosial, tapi soal kontribusi untuk kota yang lebih baik. Kalau semua orang sudah mengerti manfaatnya, pasti tidak ada lagi yang malu naik transportasi umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun