Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menguak Alasan di Balik Sikap Bermuka Dua di Tempat Kerja

15 September 2024   20:08 Diperbarui: 15 September 2024   20:11 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Bermuka Dua di Tempat Kerja. | Pexels. Vlada Karpovich

Sikap bermuka dua di tempat kerja sering kali kita temui, terutama dalam lingkungan yang penuh persaingan. Orang-orang yang terlihat ramah di depan, tetapi berbeda saat di belakang, bisa membuat suasana kerja jadi kurang nyaman. Fenomena ini sering muncul karena banyak yang merasa harus menjaga citra di depan atasan atau rekan kerja demi posisi atau keuntungan pribadi.

Tapi, kenapa ya, banyak orang yang memilih bersikap seperti ini di tempat kerja, apalagi di tempat kerjanya yang penuh dengan tekanan? Apa benar ini cara paling aman untuk bertahan?

Ada tiga alasan kenapa seseorang memilih untuk bersikap bermuka dua di tempat kerja:

1. Takut Kehilangan Pekerjaan  

Banyak karyawan yang merasa posisinya terancam. Mereka takut jika terlihat salah sedikit, bisa-bisa diganti atau dipecat. Akhirnya, mereka memilih untuk selalu bersikap baik di depan atasan, walaupun sebenarnya menyimpan perasaan negatif.

2. Persaingan yang Ketat

Di lingkungan kerja yang penuh kompetisi, menjaga citra itu penting. Orang merasa perlu tampil sempurna di depan orang-orang yang berpengaruh. Agar tetap terlihat bagus, mereka terpaksa berpura-pura, bahkan ke teman kerja sendiri.

3. Kepentingan Pribadi

Demi mengejar promosi atau kesempatan yang lebih besar, ada yang rela menjalin hubungan baik yang sebenarnya tidak tulus. Di depan kelihatan ramah, tapi di balik itu, semua hanya untuk keuntungan diri sendiri.

Dampak dari Sikap Bermuka Dua

Sikap bermuka dua di tempat kerja tidak hanya membuat risih, tapi juga bisa membawa dampak negatif, baik untuk individu maupun organisasi. Inilah tiga dampaknya:

1. Menurunnya Kepercayaan Antar Rekan Kerja

Kalau seseorang sering bersikap dua muka, lama-lama teman-temannya jadi nggak percaya lagi. Orang-orang akan ragu, mana sikap yang asli dan mana yang cuma pura-pura. Ini membuat hubungan antar rekan kerja jadi renggang.

2. Merusak Suasana Kerja yang Harmonis

Suasana kerja yang tadinya nyaman dan harmonis bisa berubah jadi penuh curiga. Setiap orang mungkin mulai berpikir dua kali sebelum bicara atau bertindak, karena takut disalahgunakan oleh orang yang bersikap dua muka.

3. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Penuh Manipulasi

Jika sikap ini terus dibiarkan, tempat kerja bisa jadi ladang manipulasi. Orang-orang lebih fokus pada politik kantor daripada produktivitas kerja. Bukannya kerja sama untuk mencapai tujuan, malah saling menjatuhkan demi keuntungan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun