Dampaknya, banyak dari mereka yang merasa cemas atau stres karena merasa tidak cukup baik, meskipun sebenarnya mereka sudah melakukan banyak hal. Dalam karier, ini bisa berarti mereka sulit menentukan jalur yang jelas, atau malah jadi over thinking setiap keputusan karena takut salah langkah. Akhirnya, kehidupan pribadi mereka juga terpengaruh, mereka jadi ragu tentang siapa diri mereka sebenarnya dan apa yang mereka inginkan dari hidup ini.
Platypus, dengan segala keunikannya, jadi simbol yang pas untuk ketidakpastian di era modern. Dia punya banyak kemampuan, tapi tidak ada satu pun yang benar-benar menonjol. Ini mirip dengan kondisi kita sekarang, di mana kita didorong untuk bisa banyak hal, tapi kadang justru jadi bingung dengan jati diri kita sendiri.
Pada akhirnya, penting bagi kita untuk menemukan keseimbangan antara jadi multitalenta dan tetap punya identitas yang jelas. Nggak apa-apa kok punya banyak minat dan kemampuan, tapi jangan sampai kita kehilangan arah atau merasa tidak punya tujuan. Cari tahu apa yang benar-benar kita suka dan kuasai, sambil tetap terbuka untuk belajar hal-hal baru. Dengan begitu, kita bisa jadi versi terbaik dari diri kita sendiri, tanpa merasa terjebak dalam kebingungan seperti Platypus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H