Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadi Pendengar yang Baik: Kunci Persahabatan yang Sehat

15 Juni 2024   07:35 Diperbarui: 15 Juni 2024   07:39 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Seseorang yang sedang menjadi pendengar yang baik. (Sumber Gambar: pexels.com/cottonbro studio) 

Kontak mata dan bahasa tubuh yang terbuka bisa membuat teman merasa lebih nyaman dan didengar. Tatap mata mereka saat mereka bicara, jangan melengos atau kelihatan tidak tertarik. Duduk atau berdiri dengan posisi tubuh yang terbuka, jangan menyilangkan tangan atau memalingkan badan. Ini menunjukkan kalau kita benar-benar ada buat mereka dan serius mendengarkan.

2. Menggunakan Pertanyaan Terbuka

Ajukan pertanyaan yang membuat teman bisa cerita lebih banyak. Pertanyaan terbuka seperti "Gimana perasaan kamu tentang itu?" atau "Bisa ceritain lebih detail?" Buatlah teman merasa kita ingin tahu lebih banyak dan peduli dengan apa yang mereka alami. Hindari pertanyaan yang jawabannya hanya "iya" atau "tidak" agar obrolan lebih mengalir.

3. Menghindari Gangguan

Ketika mendengarkan, pastikan tidak ada gangguan. Kalau perlu matikan atau jauhkan ponsel, jangan asyik main game atau cek sosmed. Kalau ada hal yang mengganggu, coba cari tempat yang lebih tenang. Teman akan merasa lebih dihargai kalau kita kasih perhatian penuh tanpa gangguan.

4. Meringkas dan Mengulangi

Kadang, meringkas apa yang teman bilang bisa membantu memastikan kita benar-benar paham. Misalnya, "Jadi, yang kamu rasakan itu kecewa karena dia nggak tepati janji, gitu?" Dengan mengulang atau meringkas, kita tidak hanya menunjukkan kalau kita mendengarkan, tapi juga membuat teman merasa kita paham situasinya.

Mengatasi Tantangan dalam Mendengarkan

1. Mengelola Emosi Sendiri

Saat teman curhat, kadang kita bisa ikut terbawa emosi, apalagi kalau ceritanya menyentuh atau bikin marah. Penting untuk tetap tenang dan tidak meledak-ledak. Ambil napas dalam-dalam kalau perlu, dan fokus ke apa yang teman bilang. Ingat, kita di sini untuk mendengarkan, bukan menambah drama. Kalau kita bisa mengelola emosi sendiri, kita bisa lebih efektif jadi pendengar yang baik.

2. Menghindari Memberi Solusi Langsung

Kadang kita ingin langsung kasih solusi agar masalah cepat terselesaikan. Tapi, seringkali teman hanya butuh didengarkan, bukan diceramahi. Dengarkan dulu sampai tuntas, dan tanyakan apakah mereka butuh saran atau hanya ingin didengar. Dengan begitu, mereka merasa dihargai dan punya ruang untuk mengekspresikan diri tanpa tekanan.

3. Menjaga Keseimbangan dalam Berbagi

Saat mendengarkan, kadang kita ingin berbagi cerita pribadi yang mirip untuk menunjukkan kita mengerti perasaan mereka. Itu boleh-boleh saja, tapi jangan sampai mengambil alih pembicaraan. Misalnya, setelah teman cerita, kita bisa bilang, "Aku juga pernah ngerasain hal yang mirip," lalu balik lagi fokus ke cerita mereka. Jadi, teman tetap merasa didengar dan tidak merasa ceritanya diabaikan.

Dalam artikel ini, kita sudah bahas hal tentang bagaimana jadi pendengar yang baik, dan mengapa itu penting bagi persahabatan. Kita mulai dengan pentingnya peran pendengar dalam memperkuat hubungan dan meningkatkan kepercayaan. Lalu, kita juga bahas tentang ciri-ciri pendengar yang baik seperti fokus dan perhatian, empati, tidak menghakimi, dan memberikan feedback yang konstruktif. Kita juga bahas teknik mendengarkan efektif, seperti kontak mata, mengajukan pertanyaan terbuka, menghindari gangguan, dan meringkas pembicaraan. Tantangan dalam mendengarkan juga tidak ketinggalan kita bahas, seperti mengelola emosi, menghindari solusi langsung, dan menjaga keseimbangan dalam berbagi cerita. 

Sekarang, giliran kita semua untuk mulai mempraktikkan keterampilan mendengarkan ini dalam persahabatan. Coba deh, saat teman sedang curhat, kasih perhatian penuh dan dengarkan dengan empati. Jangan buru-buru kasih solusi, tapi biarkan mereka cerita sampai tuntas. Anda akan lihat sendiri, bagaimana mendengarkan dengan baik bisa membuat hubungan persahabatan jadi lebih kuat dan penuh pengertian. Yuk, jadi pendengar yang baik dan buat dunia persahabatan kita jadi lebih hangat dan penuh perhatian!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun