K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, lahir pada tanggal 29 September 1970 di Rembang. Ia merupakan seorang ulama yang terkenal dengan keahliannya dalam tafsir al-Qur'an. Gus Baha adalah salah satu murid dari Kiai Maimun Zubair, seorang ulama kharismatik yang sangat dihormati. (sumber: id.wikipedia.org)
Gus Baha merupakan seorang ulama kharismatik yang terkenal dengan ceramahnya yang mudah dipahami oleh orang-orang dari berbagai latar belakang pendidikan. Selain itu, ia juga dikenal dengan pembahasan yang ringan namun tetap memiliki kualitas dan keilmuan yang baik.Â
Dalam ceramahnya, Gus Baha pernah mengatakan: "Allah dapat mengubah situasi paling putus asa, menjadi momen terbaik dalam hidup kita".Â
Dalam kata-katanya itu, bisa disimpulkan menjadi 2 pemahaman, diantarnya:
Pemahaman Pertama
Sebenarnya, dalam kata-katanya yang sederhana, tapi terkandung makna yang sangat dalam bagi kita semua. Termasuk yang saya pahami dari kata-kata tersebut adalah, ketika kita sedang mengalami kondisi yang sulit, jangan pernah merasa putus asa. Bahkan jika memungkinkan, kita harus bersyukur atas kondisi tersebut. Modalnya hanya cukup yakin kepada Allah dan menikmati prosesnya. Suatu saat nanti, ketika kita berhasil melewati ujian tersebut, kita akan mengenang masa-masa sulit yang telah kita lalui. Momen-momen tersebut akan menjadi kenangan manis yang menguatkan kita di masa depan.
Kita telah hidup selama berpuluh-puluh tahun, mengalami banyak pengalaman yang baik maupun buruk. Kita harus merenungkan masa lalu dan mengingat kenangan manis maupun pahit yang pernah kita lewati. Kadang-kadang, kita mengalami kesulitan dan musibah yang sulit untuk dihadapi, tetapi kita tetap hidup dan tumbuh hingga saat ini. Pada akhirnya, musibah tersebut bisa kita lewati dan hanya menjadi kenangan belaka. Betul atau tidak teman-teman?
Pemahaman Kedua
Kepercayaan bahwa kekuatan Allah dapat mengubah situasi yang paling putus asa dalam hidup seseorang menjadi momen yang paling baik dalam hidup mereka. Dalam konteks ini, keyakinan bahwa Allah memiliki kekuatan dan kebijaksanaan yang tak terbatas untuk mengubah keadaan seseorang memberikan harapan dan optimisme bahwa situasi sulit atau putus asa dapat diatasi.
Selain itu, kata-kata tersebut juga dapat menggambarkan kekuatan doa dan tawakal kepada Allah dalam menghadapi situasi sulit. Dalam kepercayaan Islam, doa dan tawakal kepada Allah adalah cara untuk memohon bantuan dan perlindungan dari Allah, serta untuk menyerahkan diri sepenuhnya pada kehendak-Nya. Dengan berpegang pada kepercayaan ini, seseorang dapat merasa tenang dan percaya bahwa Allah akan memberikan jalan keluar yang terbaik dalam situasi sulit tersebut.