Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kehebohan di NTT Gara-gara Kebijakan Gubernur yang Bikin Siswa Bangun Subuh-subuh

6 Maret 2023   16:04 Diperbarui: 6 Maret 2023   16:08 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini, Nusa Tenggara Timur menjadi sorotan publik di Indonesia karena kebijakan gubernurnya yang kontroversial. Kebijakan tersebut menyatakan bahwa siswa kelas 3 SMA atau kelas 12 di sekolah unggulan diwajibkan hadir di sekolah pukul 5 pagi. Kebijakan ini menuai banyak kontroversi dan akhirnya gubernur mengeluarkan kebijakan baru, yaitu mengizinkan siswa masuk ke sekolah setengah enam pagi setelah adanya reaksi publik. (CNN Indonesia)

Sebelum membahas kontroversi yang terjadi, sebaiknya kita mencoba melihat apa yang menjadi alasan di balik keputusan gubernur untuk mengeluarkan kebijakan tersebut.

Jadi, provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki anggaran pendidikan yang sangat besar, yaitu sekitar 50% dari anggaran pendapatan dan belanja mereka. Hal ini jauh lebih tinggi daripada amanat undang-undang yang mematok anggaran pendidikan sebesar 20%. Namun, Gubernur melihat bahwa anggaran yang besar ini ternyata tidak efektif karena siswa-siswanya masih dianggap kurang berprestasi menurut pandangan beliau. (CNN Indonesia)

Mungkin karena alasan ini, Gubernur kemudian merenungkan mengapa anggaran pendidikan sebesar itu tapi prestasi siswa masih minim. Setelah dipikir-pikir, dipelajari, dan sebagainya, Gubernur berasumsi bahwa masalahnya terletak pada kedisiplinan. Oleh karena itu, siswa-siswa harus didorong untuk lebih disiplin dalam dunia pendidikan. Salah satu cara yang diambil adalah dengan meminta siswa-siswa untuk datang ke sekolah jam 5 pagi. Gubernur berharap dengan demikian, siswa-siswa akan lebih disiplin dan akhirnya bisa meraih prestasi yang lebih baik.

Dalam hal ini, kita seharusnya memberikan apresiasi pada Gubernur yang memiliki Tekad Kuat dan Determinasi (TKD) untuk memajukan daerahnya. Namun, kita juga harus menyadari bahwa niat baik saja tidak cukup untuk merealisasikan tujuan kita, sepanjang sejarah hal tersebut terbukti.

Jadi ada beberapa hal yang perlu diluruskan di sini. Pertama, bahaya dari pernyataan Gubernur bahwa siswa harus datang ke sekolah jam 5 pagi adalah untuk mendorong mereka agar lebih disiplin dalam kedisiplinan. Namun, definisi kedisiplinan sebenarnya adalah tentang bagaimana kita berkomitmen pada peraturan. Oleh karena itu, tidak ada hubungannya dengan jam berapa siswa datang ke sekolah, bisa jam 5 subuh, jam 7 pagi, jam 5 sore, atau jam berapa saja. Kedisiplinan lebih berkaitan dengan komitmen kita terhadap peraturan.

Bagaimana pendapat teman-teman mengenai kebijakan gubernur Nusa Tenggara Timur yang kontroversial ini? Apakah menurut teman-teman kebijakan ini efektif untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dan prestasi pendidikan di daerah tersebut? Ataukah ada cara lain yang lebih efektif untuk mencapai tujuan tersebut?

Demikian tulisan tentang kebijakan gubernur Nusa Tenggara Timur yang kontroversial ini. Saya menyadari bahwa pendapat dan sudut pandang tentang hal ini bisa berbeda-beda, namun saya berharap tulisan ini bisa memberikan sedikit pemahaman tentang latar belakang dan alasan di balik kebijakan tersebut. Harusnya setiap kebijakan yang diambil oleh pemimpin daerah selalu mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat dan kepentingan bersama. Terima kasih telah membaca dan mohon maaf jika ada kekurangan atau kesalahan dalam tulisan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun