Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Seberapa Besar Pengaruh ChatGPT terhadap Masa Depan Pekerjaan Kita?

21 Februari 2023   20:10 Diperbarui: 24 Februari 2023   06:04 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Chat GPT(instagram.com/finimize)

Teman-teman pasti sudah tidak asing lagi dengan kecerdasan buatan, terutama yang berkaitan dengan teknologi chatbot dan natural language processing seperti Chat GPT. Kecerdasan buatan semakin berkembang pesat dan dapat mengubah berbagai aspek kehidupan kita, termasuk pekerjaan. Banyak juga yang bertanya-tanya, seberapa besar pengaruh Chat GPT terhadap masa depan pekerjaan kita?

Chat GPT itu teknologi yang bisa di bilang canggih banget! Teknologi ini dipake buat bikin chatbot atau virtual agent yang bisa ngobrol lebih alami dan variatif. Teknologi ini dikembangin sama OpenAI pake teknologi NLP (Natural Language Processing) biar bisa ngerti bahasa manusia dan bisa ngasih respons yang tepat waktu ngobrol.

Dalam pembuatannya, Chat GPT pake arsitektur transformer yang mengandalkan jaringan syaraf tiruan (neural network) buat belajar tentang bahasa manusia secara lebih mendalam. Jadi, neural network ini diberi latihan pake jutaan teks dalam bahasa manusia biar bisa kenal pola dan struktur bahasa secara alami.

Jadi, kalo kita pake Chat GPT, chatbot bisa ngerti konteks pembicaraan dan bisa ngasih respons yang lebih alami dan bervariasi. Jadi, chatbot bisa ngebantu kita dengan tugas-tugas yang lebih kompleks, seperti ngebantu kita memecahkan masalah, kasih saran produk, atau bahkan jadi asisten virtual buat bantuin kita dengan tugas sehari-hari. Mantap, kan?

Banyak berbagai macam alasan kenapa Chat GPT bisa bikin heboh! Pertama, karena Chat GPT bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya cuma bisa dilakukan oleh orang-orang yang ahli di bidangnya. Selain itu, Chat GPT juga menguasai berbagai macam kemampuan yang mungkin enggak semua orang bisa kuasai. Bahkan, bisa jadi enggak ada satu orang pun di dunia ini yang bisa menguasai kemampuan sebanyak yang bisa dilakukan oleh Chat GPT. Belum lagi kecepatannya dalam menyelesaikan pekerjaan yang bisa selesai dalam hitungan detik, sementara kalo manusia butuh waktu hitungan jam buat ngerjainnya.

Elon Musk, CEO SpaceX dan Twitter itu sering ngomong tentang bahaya kecerdasan buatan yang berpotensi mengambil alih pekerjaan manusia dan mengancam keberlangsungan hidup manusia itu sendiri. 

Kok bisa sih Om Elon bilang begitu padahal beliau juga yang berkontribusi dalam membangun perusahaan Open AI (Chat GPT) bersama dengan Abang Sam Altman!

Semenjak booming nya Chat GPT ini, ada suatu perusahaan besar yang merasa terganggu, yaitu Perusahaan Google. Google sampai dibuat ketar-ketir akan kedatangan Chat GPT ini sampai-sampai google menancapkan gas nya untuk mengembangkan Bard Google agar bisa adu mekanik dengan Chat GPT.

Perusahaan sebesar Google aja merasa khawatir, apa lagi kita yang tidak sebesar itu!

Lalu kalau kita khawatir apa yang harus dilakukan?

Tenang saja, rasa was-was dan takut itu manusiawi kok. Tapi jangan sampe kita meragukan diri sendiri. Jangan pernah menyerah dan terus belajar serta mengembangkan kemampuan kita agar bisa menghadapi segala tantangan di masa depan.

Di ambil positifnya aja, yang namanya  teknologi kecerdasan buatan (AI) itu diciptakan buat bantu mempermudah kerjaan manusia, biasnya AI itu ngebosenin dan kaku! iya kan? Karena ngebosenin dan kekakuan nya AI itu, kita sebagai manusia bisa fokus pada kerjaan yang butuh keterampilan, keahlian, dan emosi yang tinggi, yang nggak bisa digantiin sama teknologi.  

Seiring teknologi yang semakin maju, biasanya permintaan buat pekerjaan yang butuh interaksi manusia juga meningkat, kayak pekerjaan di bidang kesehatan, pendidikan, sama hiburan.

Nggak semua kerjaan bisa digantiin sama teknologi, terutama yang butuh inovasi, ide kreatif, sama pemikiran yang out of the box. Itu tetep butuh manusia.

Terus, manusia juga punya kemampuan buat belajar, beradaptasi, dan nambahin keterampilan. Dengan terus belajar dan nambahin keterampilan, manusia bisa selalu jadi relevan di pasar kerja yang selalu berubah-ubah.

Intinya sih, jangan terlalu takut banget sama Chat GPT atau teknologi-teknologi lainnya yang berkembang pesat. Kita tetap punya peran dan kelebihan yang nggak bisa digantiin sama teknologi, kayak kreativitas, emosi, sama inisiatif. Selagi kita bisa belajar dan adaptasi, kita tetap punya peluang besar buat bersaing di pasar kerja masa depan. Jadi, jangan nyerah dan teruslah berkembang!

Ya udah deh, gitu aja dulu.. Kalo ada yang salah atau kurang pas, mohon maap banget ya. Intinya, kita nggak perlu terlalu khawatir sama perkembangan teknologi kayak Chat GPT, karena kita tetap punya kelebihan yang nggak bisa digantikan sama teknologi. Jadi, jangan lupa tetep belajar dan berkembang supaya bisa bersaing di masa depan. Terima kasih banyak!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun