Penghasilan adalah jumlah uang atau pendapatan yang diperoleh oleh seseorang atau perusahaan dari berbagai sumber, seperti gaji, pendapatan usaha, dividen, bunga, dan lain-lain. Penghasilan bisa juga diartikan sebagai jumlah uang yang diterima seseorang atau perusahaan dalam periode tertentu, biasanya satu bulan atau satu tahun.
Menjadi pasangan dengan penghasilan yang berbeda dapat menjadi tantangan, terutama jika suami memiliki penghasilan yang lebih rendah dari istri. Namun, dengan komunikasi yang baik dan perencanaan keuangan yang matang, situasi ini dapat diatasi. Mengapa bisa dapat diatasi?
Karena seharusnya  perbincangan soal kondisi finansial sudah dibicarakan saat sebelum menikah, agar ada solusi dan jalan keluarnya. Jelaskan sejujur-jujurnya kondisi keuangan kamu wahai sang suami, jelaskan bahwa memang sebenarnya penghasilan kamu tidak lebih tinggi dari calon pasanganmu karena mungkin kamu bekerja pada profesi tertentu dan kemungkinan di profesi itu sangat tidak memungkinkan untuk mendapatkan penghasilan yang banyak.Â
Setelah kamu selesai menjelaskan tentang penghasilanmu  kepada calon pasanganmu, lihatlah ekspresi wajahnya atau tunggulah jawaban darinya. Kalau calon pasanganmu mencintaimu dan mau hidup bersama denganmu kemungkinan besar ia akan menerimanya, tapi dengan syarat kalau sudah di terimanya kamu harus berusaha lebih giat bekerja agar penghasilanmu bisa melebihi penghasilan calon pasanganmu. Dan selama kamu sedang dalam berusaha, di usahakan juga kamu ikut membantu pekerjaan rumah tangga seperti mencuci atau sekedar menyapu dan mengepel, intinya membantu pekerjaan rumah tangga kamu. Â
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghadapi situasi ini :
- Membuat perencanaan keuangan yang menyeluruh: Buat perencanaan keuangan yang mencakup pendapatan, pengeluaran, utang, dan tujuan keuangan jangka panjang.
- Menjaga komunikasi terbuka: Pastikan untuk terus komunikasi dengan pasangan dan mendiskusikan perencanaan keuangan secara terbuka.
- Mengurangi pengeluaran: Evaluasi pengeluaran yang dapat dikurangi seperti belanja yang tidak perlu, pembayaran langganan yang tidak digunakan, dll.
- Membuat tujuan bersama: Bekerja sama untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang seperti menabung untuk dana pensiun, membeli rumah, dll.
- Memperhatikan kebutuhan diri sendiri dan pasangan :jangan terlalu fokus pada masalah ekonomi namun jangan lupa untuk memperhatikan kesehatan mental dan hubungan dalam pasangan.
Meskipun penghasilan suami yang lebih rendah dari istri, apalagi suami dianggap sebagai kepala rumah tangga memiliki tanggung jawab yang besar salah satunya tanggung jawab dimasalah keuangan. Namun bagaimanapun  suami dan istri harus bekerja sama dalam mengelola keuangan keluarga agar dapat mencapai goals keuangan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H