Mohon tunggu...
Nur Said
Nur Said Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

belajar menulis\r\njalur semarang wonosobo pp\r\nmaju makmur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Barisan Ilalang

20 Mei 2013   14:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:18 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perlahan hati berjalan menyusuri kegalauan senja

Hempasan angin menerpa wajah ini

Bisikan ilalang mengiri alur melodi kehidupan ini

suara alunan alam datang menyapa

Sang ombak terus menerpa bahtera yang telah karam

Jiwa ini tergeletak terkena hempasan badai

Serasa tak mampu lagi tuk berdiri

langkah kaki ini telah membeku

jari jemariku tak lagi mampu menggenggam

hati ini terasa membisu

aihh

perasaan ini hanya terombang ambing diterpa angin

sulit tuk mencoba terus bertahan

yang ku tau

ada hamparan ilalang yang istimewa bagiku

mereka tersenyum, menjalar, berbaris dan melambai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun