Peran seorang guru sangat kompleks di sekolah, terutama dalam dunia pendidikan. Guru seringkali harus menjadi contoh terbaik mereka sendiri selain mengajarkan siswanya berbagai ilmu pengetahuan. Ini semua dilakukan untuk memastikan bahwa siswa dapat mengambil contoh terbaik dari guru mereka untuk menjadi generasi berikutnya yang akan menjaga kelangsungan bangsa. Dengan segala kebaikan yang harus dia tunjukkan, guru adalah panutannya.
Menurut suku kata yang melekat pada kata "GURU" dan filosofi bahasa Jawa, "Guru" memiliki arti yang digugu dan ditiru. Ditiru berarti setiap sikap dan tindakannya pantas untuk dijadikan tauladan bagi siswa, sedangkan digugu berarti setiap perkataan dan tindakannya harus dipertanggungjawabkan.
Jadi, guru adalah pekerjaan yang dihormati. bahkan sampai diberikan julukan Pahlawan tanpa bukti jasa. Karena guru dipandang sebagai orang yang dapat membawa kebenaran ke dalam kegelapan. Dengan demikian, seorang guru harus hampir sempurna sesuai dengan citra dan pekerjaannya. Sangat disayangkan bahwa seorang guru tidak dapat menggunakan istilah ini karena kesalahan kecil yang dia lakukan. Padahal sebenarnya, tidak ada hal yang benar-benar sempurna.
Seorang guru juga harus mahir dalam mengembangkan karirnya saat ini sesuai dengan kurikulum merdeka. Dalam hal ini, Anda tidak hanya memiliki keahlian dalam mengajar siswa di kelas, menggunakan metode pendidikan dan pengajaran yang paling baru, tetapi Anda juga memiliki kemampuan untuk menampilkan karya terbaik Anda.
Dalam lingkungan sekolah, kemampuan untuk bersosialisasi dan bekerja sama sangat penting bagi seorang guru. Hal ini menunjukkan berbagai realitas yang terkait dengan profesi guru.
1. Dibutuhkan guru yang cakap dalam kemampuan berbicara didepan umum. Karena seorang guru tidak hanya berhadapan dengan siswa namun juga dengan pihak lain seperti orang tua siswa, mitra kerja, dan juga Masyarakat. Dengan demikian guru yang paling cepat dipromosikan biasanya adalah mereka yang "pandai berkomunikasi' di depan publik. Artinya kemampuan guru dituntut tidak hanya cakap dalam mengajar, namun juga cakap dalam berkomunikasi. Hal ini adalah penting untuk mengolah komunikasi kepada semua pihak.Â
2. Jika dalam sebuah Lembaga atau sekolah tidak terdapat guru yang "pandai berkomunikasi', namun tetap cepat dipromosikan, besar kemungkinan tidak ada kandidat lain selain dia. Ini bukanlah persoalan yang sepele ketika disebuah sekolah dibiarkan saja guru-guru tanpa kemampuan berkomunikasi. Setiap guru pada masa sekarang dituntut untuk "pandai berkomunikasi'.
3. Menjalani profesi sebagai guru terdapat bagian dari pekerjaan guru yang mungkin tidak akan kita sukai, dan itu sebuah kondisi yang normal. Tentu kita semua sebagai guru setuju dengan hal ini. Namun tetap seorang guru harus memiliki sikap responsible, walau mungkin remeh temeh dan bukan hal yang besar.
4. Dahulu guru hanya dituntut untuk mengajar dan mengajar tanpa memiliki tantangan dalam kemampuan mengajar. Namun kini zaman telah berubah begitu cepat dan memaksa kita semua untuk keluar dari zona nyaman. Beradaptasi bukan pilihan, tapi kewajiban. Jika kita tidak keluar dari zona nyaman, maka kita akan tertinggal oleh banyak keadaan yang ada.