Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaknai Sikap Diam, Kapan Harus Dilakukan?

10 Juli 2024   21:52 Diperbarui: 10 Juli 2024   22:06 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika sedang mempertimbangkan sebuah keputusan yang penting, cobalah untuk berpikir sesaat dan diam. Diam bisa memberikan waktu dan kesempatan untuk memikirkan segala aspek yang harus kita sampaikan dengan cermat. Dengan diam, pada kondisi ini akan membantu kita menghindari keputusan yang terburu-buru dan mengevaluasinya dengan lebih teliti dengan argument yang lebih logis dan terarah.  

4. Diamlah. Ketika dalam keadaan marah.

Setiap orang memiliki cara mengatasi kemarahannya. Salah satunya adalah dengan cara memilih diam saat marah. Marah adalah saat paling Krisi Dimana kitab isa kehilangan kesadaran akan apa yang dilakukan dan dikatakan.orang sering khilaf saat marah dan tidak mengetahui bahwa yang dia lakukan itu salah. Itulah sebabnya kita memilih diam ketika sedang dikuasai amarah. Diam saat marah bisa meredakan kemarahannya seiring waktu. Terlebih lagi, dengan diam saat marah, seseorangjuga tidak akan melakukan Tindakan yang akan disesali nantinya.

5. Diamlah. Jika kata-kata yang kamu keluarkan hanya akan membuat malu nantinya. 

Bagi orang yang senang ngobrol dan menyukai interaksi langsung, diam merupakan sesuatu yang sangat mengganggu. Namun jika kita tidak dapat menyesuaikan diri dengan gaya bicara orang lain, perbendaharaan kata yang minim, sebaiknya diam adalah suatu cara yang bijak agar kita tidak dianggap aneh karena kata-kata yang dikeluarkan nantinya hanya akan membuat malu. Namun menunjukkan sikap simpatik dengan tersenyum menanggapi dan menunjukkan sikap tertarik akan jauh lebih baik dalam berinteraksi.

6. Diamlah. Jika kamu tidak bisa mengatakannya tanpa berteriak.

Tentu tidak semua orang memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Beberapa orang justru merasa kesulitan untuk mengatur kata-kata jika harus berbicara langsung. Terlebih jika dalam keadaan marah dan emosi yang membara. Sebagai jalan keluarnya, menulis pesan chat atau caption unggahan di media social bisa menjadi saluran untuk melampiaskannya. Supaya tidak terlihat meledak-ledak dan bisa mengatur kata-kata lebih baik. Ketika kondisi sudah lebih tenang, barulah bisa menunjukkan perasaan dengan lebih abik.

7. Diamlah. Ketika merasa kritis

Pemikiran kritis merupakan sesuatu yang bisa membantu kita dalam menentukan apa yang kita percayai. Berpikir kritis merupakan berpikir secara logis dan sistematis dalam membuat keputusan atau menyelesaikan suatu permasalahan yang ada. Pada kondisinya diam merupakan cara untuk membuat pemikiran kita akan terus mengalir tanpa terjeda.

8. Keheningan yang bermakna selalu lebih baik daripada kata-kata yang tidak berarti.

Dalam momen seperti ini, diam bisa menjadi cara terbaik untuk menikmati ketenangan dan merasakan kebahagiaan. Diam selalu bisa menjadi pilihan terbaik dalam situasi tertentu. Diam lebih bermakna daripada bicara terus-menerus. Dalam beberapa situasi, diam bisa menjadi cara terbaik untuk mendengarkan, meredakan emosi, mempertimbangkan keputusan penting, menenangkan diri, dan menghargai momen ketenangan.

  • Semoga bermanfaat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun