Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tips Agar Menghindari Anak Memukul

12 Juni 2024   11:25 Diperbarui: 12 Juni 2024   12:12 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering merasa khawatir jika melihat anak suka memukul? Kadang terpikir juga ya jika anak yang suka memukul berarti punya permasalahan psikologis lain. Sebagai guru di sekolah juga saya sering merasa kesal melihat anak yang suka enteng saja memukul teman lainnya. Padahal balita yang suka memukul itu bukan berarti orang tua yang salah dalam mengasuh dan mendidiknya loh. Dan bukan berarti juga bahwa kelak ketika ia besar akan menjadi orang yang suka membully orang lain. Namun sebagai orang tua dan pendidik tentunya kita harus memperhatikan tentang hal ini juga.

Sebagai balita yang belum memahami bagaimana berkomunikasi dengan baik karena kendala verbal dan perbendaharaan kata yang dimiliki, maka sebagai alternatifnya memukul adalah Bahasa yang mereka gunakan untuk menyampaikan keinginannya. Selain itu masalah balita memukul bisa jadi juga disebabkan oleh keinginan yang tidak bisa diungkapkannya dan mempertahankan zona pribadinya.

Ketika balita memukul, maka sebagai orang tua maupun guru sebaiknya menghindari ucapan seperti : "Beraninya kamu memukul adikmu! Memukul itu sangat kejam". Hindari untuk semakin mengkronfontasinya sehingga semakin memperburuk perasaan dan keadaannya. Reaksi yang besar dapat membuat anak memukul lebih banyak lagi!

Berikut adalah tip untuk menghindari anak memukul.

 1. Menetapkan Batasan yang jelas kepada balita. Beri pengertian kepada anak agar memahami bahwa tangan digunakan bukan untuk memukul. Ajarkan bahwa jika belum bisa menyampaikan perasaan atau keinginan bisa dengan menunjuk apa yang dirasakan atau diinginkan. Sampaikan pula bahwa yang dilakukannya adalah bukan hal yang baik. Kalimat seperti : "Ayah/ bunda tidak bisa membiarkan kamu mendekati adik bayi jika kakak memukul". Atau Ketika Ananda balita bermain lalu memukul, maka ucapkan dengan tegas : "Berhenti, kamu tidak boleh memukul, ayah/ bunda akan mengambil mainannya sampai kamu bisa bermain dengan baik".

2. Ajarkan anak keterampilan baru.  Anak-anak balita berjuang dengan kontrol impuls, mereka tidak dapat menghentikan diri mereka sendiri untuk memukul ketika mereka mengalami disregulasi. Selain itu Anak-anak membutuhkan dukungan orang tua mereka untuk mempelajari keterampilan baru. Untuk memberi Pelajaran pada Ananda balita, cobalah melakukannya dengan cara yang lembut, seperti memeluknya dengan tenang seraya terus menasihatinya meskipun dengan tegas.

3. Berikan jawaban "ya" yang kreatif. Tidak semua hal dapat kita iyakan kepada anak balita. Saat ananda sudah merasa tenang, ajaklah diskusi tentang alasannya melakukan pemukulan kepada saudaranya atau temannya karena mainannya direbut. Sampaikan prasayarat sebagai sesuatu yang menjadi keinginan ayah dan buda sepert ucapan "kamu boleh menyentuh adek bayi dengan tangan yang lembut. Yuk kita coba berlatih dengan boneka bayi yang kamu punya. Coba peluklah diri sendiri. Ketika kamu merasa marah, remas dan lepaskan kepalan tanganmu seperti itu".

4. Buatlah si kecil penasaran!. Kapan terakhir kali ia makan, menggerakkan tubuhnya atau pergi ke toilet. Segala hal yang dirasakannya belum tentu Ananda balita dapat mengungkapkan dengan baik. Apakah mereka perlu belajar cara baru untuk meminta istirahat misalnya. Apakah mereka punya waktu 10-15 menit untuk berhubungan dengan ayah dan bunda. Jelaskan kepada Ananda balita bahwa boleh saja marah atau emosi sesekali itu tidak apa-apa, tetapi ada batasan untuk tidak sampai memukul, apalagi menyakiti teman.

Semoga tips ini bermanfaat. Namun jika telah dilaksanakan dan semua tips ini belum bisa membuat Ananda meredam keinginannya memukul, maka sebaiknya dapat dikonsultasikan ke ruang perkembangan anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun