Sebagai seorang guru Bahasa Inggris, layaknya harus bisa pula menerapkan dan memahami literasi. Selain itu untuk mempelajari Bahasa asing juga dibutuhkan proses yang menuntut dedikasi. Selain frekuensi berlatih yang menjadi kunci penentunya juga untuk keberhasilan.
Untuk bisa mempelajari Bahasa Inggris, persoalannya tidak hanya terbatas pada Baca-tulis-hitung meski literasi sangat dekat dengan pemahaman ini. Perkara melek huruf bukan sekedar terpaku pada menulis dan menghitung. Lebih luas dari itu secara komprehensif, 'melek huruf artinya juga harus mencakup kepada hal-hal tentang mengidentifikasi, mengerti, menerjemahkan, membuat, mengomunikasikan dan mengolah isi dari bahan-bahan dengan konsep cetak maupun tulisan.
Dengan demikian pengertian literasi secara luas adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan informasi tertulis atau cetak untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga mendatangkan manfaat bagi Masyarakat di sekitarnya.
Begitu pula dengan pembelajaran dalam Bahasa Inggris. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, memiliki arahan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa yang menjadikan seorang siswa dapat mengadopsi sikap mandiri sepanjang hayat, kreatif dan mampu memecahkan masalah menggunakan kemampuan Bahasa inggris yang dipelajarinya. Dengan demikian pengajaran Bahasa Inggris akan difokuskan secara efektif pada kompetensi wacana atau teks dengan asumsi bahwa dalam berkomunikasi yang baik menggunakan Bahasa Inggris dapat menciptakan wacana, baik itu secara tertulis maupun juga lisan.
Sebagai guru Bahasa Inggris, maka pengajaran Bahasa Inggris harus menekankan pula pada aspek pentingnya pemakaian Bahasa Inggris secara wajar dan otentik guna mengembangkanlife skills, yaitu mampu melayani kebutuhan siswa. Apalagi saat ini anak-anak mulai dari usia pra sekolah hingga ke jenjang perguruan tinggi sangat gemar menggunakan gadget handphone baik itu hanya sekedar untuk berselancar di internet, mendengarkan music, maupun game yang dijadikan rutinitas bersosialisasi Bersama teman atau yang dikenal dengan "mabar" (main bareng). Tentu pemakaian dan penggunaan Bahasa Inggris akan mengambil porsi yang cukup banyak dan diperlukan.
Terdapat empat tingkatan pembelajaran yang perlu diketahui dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris berbasis literasi, yaitu :
1. Performative Level, merupakan sebuah level standar dimana siswa dan siswi hanya sekedar mampu dan memahami bagaimana membaca dan menulis.
2. Functional Level : Merupakan sebuah kemampuan dimana Bahasa Inggris yang digunakan dapat diterapkan untuk keperluan hidup (skill for survival).
3. Information Level : kemampuan dalam mengakses pengetahuan dalam Bahasa Inggris.
4. Epistemic Level : kemampuan mentransformasi pengetahuan pengetahuan dalam Bahasa Inggris.