Pada siang hari itu, Rara pulang dari sekolah dengan riang gembira. Ia ingin segera sampai kerumah untuk sholat dzuhur, makan siang lalu mengganti baju sekolahnya. Rara adalah murid SD kelas 4 di sekolahnya.
Hari itu, Rara dan teman sekelasnya mendapat tugas dari ibu guru untuk mencari kulit kerang di pinggir Pantai sebagai bahan kegiatan prakarya disekolah. "Wah, ini tugas yang menyenangkan bagiku", kata Rara di dalam hatinya.
Sesampainya dirumah, Rara lalu mengucapkan salam sebelum masuk ke dalam rumah "assalamu'alaikum", ucapnya sedikit nyaring. "Wa'alaikum salam" jawab ibu dari dalam rumah. Rara segera melepas sepatunya di luar rumah untuk kemudian menaruhnya di rak sepatu dengan rapi. Setelah salim dengan ibunya, Rara segera masuk kamar dan tak lupa Rara juga menggantungkan tas sekolahnya di balik pintu. Rara adalah anak yang rapi dan selalu memperhatikan barang-barang kepunyaannya.
Kemudian ia juga mengganti pakaian sekolahnya dengan gamis biru kesukaannya. Lalu Rara keluar kamar lagi untuk pergi ke tempat wudhu. Setelah selesai sholat dhuhur, segera Rara menghampiri Ibu yang sudah menunggu di meja makan. 'ayo segera makan, kamu pasti sangat lapar ya?', tanya ibu. 'iya bu, tapi bukan itu juga sih, sehabis makan Rara ingin segera ke pantai ya bu, Rara ada tugas sekolah mengumpulkan kulit kerang untuk prakarya sekolah', Kata Rara. 'Boleh, selesaikan makannya dengan baik ya, baru setelah itu boleh ke Pantai, jangan lupa berhati-hati di jalan', pinta ibu kepada Rara. 'Baik, bu, Insya4lloh', jawab Rara.
Rara segera menyelesaikan makan siangnya, lalu tak lupa ia mencuci piring bekas makannya dan meletakkan kembali piring yang sudah dicuci di tempatnya dengan baik. 'kata ibu guru, selalu meletakkan barang ditempatnya kembali, supaya rapi dan baik', kata Rara dalam hati mengingat pesan dari ibu guru di sekolahnya.
Setelah pamit dengan ibu, Rara segera keluar rumah. Tak lupa ia berdoa sebelum keluar rumah 'Bismillahitawakaltu allalohi, laa hawla walaquwata illa billahi 'aliyil adzim'. Lalu Rara mulai berjalan dengan riangnya menuju kearah Pantai.
Sesampainya di Pantai, Rara segera mencari kulit kerang-kerang yang terdampar di pasir putih Pantai. Satu persatu ia perhatikan kulit kerang-kerang yang sudah terbuka. Rara memungut satu per satu kerang yang ia temuinya. Sayangnya, ia selalu mengembalikan kulit kerang itu ke pasir Kembali. Nampaknya ia kurang menyukai kulit kerang yang ia temui. Selalu saja ia bergumam saat ia mendapati sebuah kulit kerang. 'hhmmm...kulit kerang ini terlalu kecil, aku tidak suka', katanya. Lain waktu ia menemukan kulit kerang lagi, saat diperhatikan ia berujar lagi 'hhmm kerang ini terlalu gelap warnanya, aku tidak suka', katanya.
Selalu begitu dan lagi, dan lagi. Setiap kulit kerang yang ia temui, selalu tidak sesuai dengan keinginannya. Karena bentuknya yang terlalu kecil atau terlalu besar, karena warnanya yang terlalu gelap atau malah terlalu terang, karena hiasan garis diatas kerangnya yang kurang indah, dan banyak lagi alasan Rara untuk tidak mengambil kulit kerang yang ditemuinya.
Sampai sore hari, tak satupun kulit kerang yang menarik hatinya. "adduh, bagaimana ya...aku belum mendapatkan kulit kerang satupun yang menurutku baik, warna yang cantik, dan dengan bentuk yang indah", katanya bergumam sendiri. Rara sibuk memilih dan mencari kulit kerang yang diinginkannya.
Tiba-tiba muncullah Abizar, teman sekolah satu kelas dengan Rara. "hai, Rara..apakah kulit kerang yang kau cari sudah banyak?", tanya Abizar. "Hari sudah menjelang sore sebentar lagi akan masuk waktu Azhar, dan kita juga harus ke surau untuk belajar mengaji", Lanjut Abizar.