Ayah-bunda pasti sering ya menemukan Ananda menangis, baik itu karena sebab tertentu atau bahkan tanpa sebab tertentu yang kadang kala bisa juga terjadi.
Beberapa orang tua ada yang membiarkan Ananda menangis namun ada pula yang langsung menghentikannya dengan berbagai cara mulai dari membujuk sampai membentak untuk tidak menangis dengan kalimat seperti "jangan nangis! Itu tandanya cengeng" atau "masa begitu saja nangis, sih?"
Ketika melihat anak mengekspresikan rasa sedihnya. Mengapa demikian?
Karena masih banyak ayah-bunda yang menganggap ekspresi kegembiraan seperti senyum dan tertawa itu adalah contoh emosi yang baik.
Sedangkan, ekspresi seperti marah, sedih, lalu menangis adalah emosi yang buruk yang harus dihindarkan sehingga harus ditahan. Â Melarang menangis seperti yang kita pahami memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan dan mental anak loh ayah bunda. Mengapa?
Ketika ayah-bunda melarang ananda menangis, maka itu sama saja membuat Ananda berhenti untuk mengungkapkan kesedihan yang sedang dirasakannya, merasa salah, dan tidak tidak dibolehkan untuk mengekspresikan kesedihan dan kemarahannya. Mengatakan "tidak apa-apa menangis" juga bukanlah solusi untuk meminta Ananda terus menangis.
Alih-alih memintanya untuk terus menangis justru kata atau kalimat ini merupakan cara baru untuk memintanya berhenti menangis.
Hal yang harus ayah-bunda ingat adalah bahwa ada dampak buruk akibat melarang atau membentak Ananda saat menangis bagi kesehatan mental Ananda.
Tentang menangis
Menangis itu sehat dan sangat diperlukan untuk kesehatan psikologis dan emosional. Menangis adalah suatu kegiatan yang memang sudah dirancang untuk kita lakukan saat rasa sakit menjadi terlalu banyak. Menangis juga merupakan satu-satunya cara untuk bayi memberi sinyal ketika merasa tidak nyaman atau tertekan.