Hari Pahlawan selalu kita peringati setiap tahunnya di setiap tanggal 10 November. Di setiap tanggal itulah setiap sekolah, instansi pemerintah ataupun swasta menggelar berbagai acara untuk memperingati hari yang dianggap bersejarah bagi bangsa kita. Ada lomba lagu-lagu perjuangan, lomba fashion show, lomba mewarnai. jalan sehat ataupun puisi. Semua kegiatan mengusung tema yang berkaitan dengan hari Pahlawan.
Akan tetapi, mengenai makna peringatan hari pahlawan, untuk saat ini nampaknya hanya sebatas unsur seremoni belaka. Kurang menghayati bagaimana nilai-nilai yang dipesankan oleh para pahlawan yang telah berjuang membela negara ini.
Di sekolah-sekolah, setelah upacara yang di dalamnya ada acara mengheningkan cipta, tidak ada kesan apapun dari upacara tersebut. Begitu pasukan dibubarkan, ya sudah...bubar begitu saja. Tidak ada perbincangan sedikitpun yang membahas tentang pahlawan di antara murid-murid sekolah.
Kondisi inipun tak beda dengan instansi pemerintah ataupun swasta yang memperingati hari Pahlawan 'hanya' dengan upacara. Yang nampak hanyalah pakaian Korpri beserta atributnya dan keluh kesah peserta upacara karena merasa terpaksa mengikuti upacara. Dan mereka hanya mendapatkan rasa haus dan lelah akibat kepanasan di lapangan. Tak ada setitikpun bekas di hati tentang makna pahlawan.
Kalau saja kita mau sedikit mencerna tentang arti kata pahlawan, tentunya kita akan merasakan betapa besar pengorbanan dan perjuangan para pahlawan yang telah berjasa membuat kita' menjadi' seorang manusia, apapun profesinya.
Kata PAHLAWAN, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Sementara asal kata ini berasal dari bahasa Sanskerta "phala", yang bermakna hasil atau buah. Jadi pahlawan adalah seseorang yang berpahala yang perbuatannya berhasil bagi kepentingan orang banyak. Perbuatannya inilah yang bisa mempengaruhi tingkah laku seseorang, sehingga orang yang dipengaruhi menjadi lebih baik dalam kehidupannya. Dan tentu saja, setiap yang disebut sebagai pahlawan pasti bermanfaat bagi umat manusia dan alam sekitarnya.
Jadi, siapa yang bisa disebut sebagai pahlawan yang berjasa dalam hidup kita ? Ternyata banyak sekali "pahlawan-pahlawan" yang ada di sepanjang perjalanan hidup kita. Sejak kita masih dalam kandungan sampai kita "menjadi" seorang manusia yang (mungkin) sukses . Ibu kita, guru, kerabat, sahabat semua bisa menjadi pahlawan bagi kita. Tetapi, siapa sebenarnya pahlawan sejati kita..?
Ibu kita, ya.. ibu..! Bener..,ibu kita..! Beliaulah pahlawan sejati kita. Sering kita lupa bahwa pahlawan dari semua anak manusia adalah I-B-U..! Beliau selalu berjuang melawan rasa mual-mual, ketika kita baru akan menjadi janin. Beliau berjuang melawan rasa pusing, akibat tekanan darah yang menurun karena setiap ibu hamil darahnya menjadi lebih encer. Sering terganggu tidurnya karena sering pipis, akibat kandung kemih yang tertekan pembesaran rahim tempat kita tumbuh. Belum lagi nafasnya menjadi sesak dan terengah-engah saat hamil tua, akibat rahim mendesak rongga dada. Sehingga pada akhirnya mendesak paru-paru juga.
Dengan berbagai rasa tidak nyaman yang dilalui selama sembilan bulan sepuluh hari, beliau tetap berani menjalani semua aktifitas kesehariannya tanpa keluh kesah. Termasuk berani mengambil resiko mengalami perdarahan, kejang-kejang atau bahkan mungkin kematian, hanya demi melahirkan kita sebagai makhluk yang di kemudian hari sering mengecewakan beliau.
Sampai kita bisa lahir dan menghirup segarnya udara bebas yang ada di dunia, itu baru sepotong kecil bentuk perjuangan ibu. Masih panjaang dan laaamaaa perjuangan beliau untuk menjaga dan membesarkan kita. Dan nampaknya perjuangan serta do'a seorang ibu untuk anaknya tidak akan pernah berhenti sampai akhir hayatnya. Perjuangan itulah yang sering kita lupakan begitu saja. Entah itu sengaja melupakan atau memang kita benar-benar lupa.
Tanyalah kembali kepada diri kita. Ingatkah kita kepada perjuangan ibu untuk mencari biaya sekolah, ketika anda lulus sekolah ? Ingatkah kita kepada ibu, ketika kita sedang diterima di sebuah perusahaan dan mendapat gaji pertama kali ? Ingatkah kita kepada ibu, ketika kita makan-makan dengan teman sekantor merayakan kenaikan jabatan kita ?