Mohon tunggu...
Yuni Astuti
Yuni Astuti Mohon Tunggu... Perawat - Perawat, sedang belajar merawat hati anak dan keluarga

sedang belajar menulis, ibu dari 4 orang anak, perawat, yun.astuti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

EverCoss Sentimen terhadap Kompasiana..?

30 Oktober 2014   17:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:09 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Senin minggu lalu, hand phone saya hilang dalam perjalanan menuju Semarang. Duuh...serasa separuh nyawaku melayang..! Bisa dibayangkan, seluruh dataku hilang. Tidak ada nomor telpon yang kuhafal kecuali nomor telpon rumah dan nomor HP suami. Meskipun saya hafal betul dengan nomor rumah dan suami, tapi bagaimana saya harus menghubungi..? sementara jaman sekarang sudah tidak ada lagi wartel, warung telpon seperti dulu. Jalan satu-satunya adalah pinjam telpon seseorang.

Akhirnya kunekatkan diri untuk meminjam telpon customer service Rumah Sakit untuk menghubungi suami. Suami saya minta untuk memesankan tiket trevel untuk perjalanan pulang nantinya.

Sebenarnya ada yang lebih membuat galau diriku saat kehilangan HP. Kehilangan data, jelas saya sangat kehilangan. Apalagi saya tidak menyimpan dalam layanan data yang bisa dilacak kembali. Maklum...emak-emak selalu saja gaptek. Sebenarnya bukan masalah gapteknya, lebih tepatnya adalah agak malas belajar he..he..

Kompasiana, ya...Kompasianalah yang membuat diriku galau. Dengan tanpa HP saya tidak bisa mengakses Kompasiana. Serasa seperti gadis yang diputus jalinan cintanya. Hati terasa poyang-payingan. Bagaimana tidak, sejak bertemu Kompasiana serasa langsung melekat di hati. Sehari tak bertemu, serasa seribu tahun..weleh..weleh...!

Karena hanya dengan Kompasianalah saya bisa mengeluarkan seluruh isi hati. Bisa belajar, berbagi dan terkoneksi. Tanpa merasa ewuh-pekewuh.

Lebih kecewa lagi ketika saya sudah membeli smartphone. Eh, bukan membeli dink..! tetapi dibelikan suami...Makasih ya jo..! ( bhs. Jawa; bojo : suami). Pilihan jatuh pada EverCoss Elevate Y. Itupun sudah saya syukuri, khan gratis..! masak mau milih yang lebih bergengsi lagi..yang penting manfaatnya bukan..? Setelah di pasang sim card, dicoba untuk googling dan ternyata bisa. Alhamdulillah...

Ternyata..eh ternyata, setelah saya coba untuk mengakses Kompasiana tidak bisa...! Haah...bagaimana ini..? kangenku sudah menumpuk. Saya coba lagi untuk download aplikasi Kompasiana, eh..ternyata sama saja. Yang muncul di layar hanyalah menu-menu utama, jika dibuka masing-masing menu tidak muncul apapun. Hanya layar kosong dan beberapa iklan. Saya mencoba membuka beberapa artikel lewat Twitter, kok bisa ya..? akan tetapi begitu saya kembali ke Home, tidak bisa. Termasuk juga ketika saya akan membaca komentar dari beberapa teman Kompasianer, yang tertulis hanyalah deretan huruf-huruf dan garis miring yang tidak bermakna.

Kamis kemarin, saya kembali ke toko tempat saya membeli EverCoss. Saya sampaikan keluhan saya. Setelah di utheg-utheg untuk beberapa waktu, ternyata tidak bisa juga mengakses Kompasiana.

Malah petugas yang memeriksa smartphone saya bertanya " Kompasiana itu apa to mbak..?" Lho...? masak sih gak kenal Kompasiana..." Itu lho mbak, anaknya Kompas.com.." kujawab saja seperti itu. Daripada saya jelaskan panjang lebar, sepertinya juga gak bakal membuat si mbak  ini jadi Kompasianer he..he..

Padahal ibunya bisa diakses lho..kenapa anaknya tidak..? keheranan saya muncul. Heran juga, kenapa Kompasiana  ada juga yang belum kenal ya..?  Kompasiana gak mungkin kurang merakyat. Atau mungkin juga orang-orang yang tidak kenal Kompasiana karena  jarang mengakses berita-berita online ya..?

Pertanyaan saya selanjutnya, apakah ada sentimen pribadi antara EverCoss dengan Kompasiana..? sehingga tidak bisa mengaksesnya..? Atau  Kompasiana yang kurang gaul..? kalau pertanyaan yang terakhir ini saya yakin jawabnya, tidak..!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun