Mohon tunggu...
Yuni Astuti
Yuni Astuti Mohon Tunggu... Perawat - Perawat, sedang belajar merawat hati anak dan keluarga

sedang belajar menulis, ibu dari 4 orang anak, perawat, yun.astuti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada, Ancaman Katup Jantung Bocor pada Wanita (Karir)!

23 September 2014   09:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:51 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi wanita pekerja ( wanita karir) bagi sebagian orang, bisa jadi merupakan suatu kebanggaan. Bagaimana tidak, selain nafkah dari suami sang istri masih mendapatkan tambahan uang dari hasil keringatnya sendiri, dari gaji yang diterima setiap bulan. Dengan uang tersebut wanita pekerja bisa memiliki otonomi dalam penggunaan uang tersebut. Laki-laki sebagai suami bahkan mungkin tidak bisa menuntut pertanggungjawaban mengenai pemanfaatan uang gaji wanita pekerja. Mau dipakai untuk ke salon, shopping, traktir teman, arisan kendaraan, ataupun travelling , seolah tidak ada larangan dari suami. Karena yang wajib mencari nafkah adalah suami he.. he...Akan tetapi saya yakin, semua Kompasianer yang berstatus sebagai wanita pekerja tidak akan menghambur-hamburkan uang gajinya hanya untuk kepentingan dan kepuasan pribadi. Pastilah..., ikut bantu suami demi tetap berjalannya roda perekonomian keluarga, iya khan..?

Bagi orang lain (wanita) yang kebetulan tidak berkerja akan memandang bahwa kehidupan wanita pekerja jauh lebih enak, lebih mapan dan lebih sejahtera. Ternyata, hanya sawang-sinanawang (bhs. Jawa : saling memandang, menilai, seolah rumput tetangga lebih hijau). Pada kenyataannya, banyak wanita pekerja  sering menderita stress, apalagi jika edisi "tidak punya pembantu" he he..biasanya edisi ini terbit  setelah lebaran. Saat yang mudik sudah kembali bersama arus balik, eh...justru wanita pekerjalah yang jadi pembantu di rumah sendiri, karena  pembantu tidak balik lagi ke rumah. Bisa dibayangkan betapa berat beban wanita pekerja jika tidak punya pembantu. Pulang dari kantor sudah sore, baju kotor sudah menumpuk, baju yang belum disetrika sudah antri, lantai kotor, rumah berantakan, belum lagi anak-anak rewel minta ini-itu. Dan pagi berikutnya, harus sudah bangun pagi, buat sarapan sambil lari-lari karena sudah dikejar waktu untuk finger print. Karena jika telat, berbagai konsekuensi sudah menunggu.

Wanita pekerja biasanya sering merasakan keluhan pusing, kadang-kadang terasa nafasnya menjadi pendek-pendek, atau bahkan  nyeri dada kadang-kadang muncul. Dan biasanya juga, hal itu diabaikan begitu saja. Dianggap hal wajar karena terlalu kecapekan, atau mungkin kurang tidur karena habis lembur untuk kejar tayang laporan. Akan tetapi, setelah anda membaca tulisan ini tolong jangan diabaikan 3 (tiga) keluhan tersebut. Tanda-tanda tersebut ternyata merupakan gejala awal terjadinya kelainan, atau bahkan kebocoran pada katub jantung. Dalam istilah medis biasa disebut dengan Mitral Valve Prolapse (MVP).

Katup mitral adalah semacam klep yang menyekat antara ruang atas kiri jantung (atrium kiri) dengan ruang/bilik bawah kiri jantung (ventrikel kiri). Pada saat jantung berkontraksi, secara normal katup ini akan menutup sempurna dan mencegah darah kembali ke atrium kiri. MPV terjadi karena katup mitral tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bisa dikatakankatub ini " memble", sehingga terdorong masuk (prolapse) ke atrium dan tidak bisa menutup secara sempurna. Menurut AHA (American Heart Association) MVP terjadi  2-3 persen dari populasi yang ada. Pada umumnya menyerang pada kaum wanita, meskipun ada juga pria yang menderita MVP. Keluhan muncul pada usia awal  dewasa sampai dewasa tua ( antara 20 tahun- 40 tahun). Pada kebanyakan kasus, MVP tidak membahayakan nyawa seseorang. Akan tetapi bagaimanapun juga tetap membutuhkan perawatan. Kalau dibiarkan dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan darah bocor kembali ke atrium kiri (Mitral Valve Regurgitation). Untuk lebih gamblang mengenai perbedaan katup yang normal, prolapse atau yang bocor Anda bisa mengunjungi

http://watchlearnlive.heart.org/CVML_Player.php?moduleSelect=prolap

Gejala

Gejala-gejalanya cenderung tidak terasa, bertahap, antara lain adalah:


  • Pusing
  • Denyut jantung yang iregular/tidak teratur
  • Kelelahan
  • Nyeri dada, kadang-kadang nyeri sampai tembus punggung

  • Denyut jantung cepat
  • Sesak napas
  • Palpitasi ( berdebar-debar)

  • Kecemasan


Penyebab dan faktor resiko

Belum diketahui secara pasti, akan tetapi ada anggapan bahwa MVP adalah diturunkan (herediter). Adapun faktor resiko yang memicu munculnya kebocoran katup jantung adalah :


  • Stres
  • Merokok
  • Dehidrasi
  • Melewatkan waktu makan
  • Kecapekan
  • Makanan manis


Mendeteksi MVP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun