Mohon tunggu...
Imanuel Ginting
Imanuel Ginting Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hidup adalah perjalanan untuk menemukan keabadaian. www.puisinoeelg.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyanyian Cinta

22 Agustus 2012   08:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:27 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kau akan berhenti menghancurkan hatiku Aku tidak ingin mengulang kebodohan Membayar untuk hal yang  tidak pernah kulakukan Takkan kubiarkan kau  pergi, Sebab cinta telah kau semaikan pada setiap jengkal nadiku Biarkan aku mencumbui jiwamu Dan segeralah kau berlabuh di pikiranku Berjanjilah untuk tidak pergi S’bab semua yang kubutuhkan ada padamu Semua yang kau mau dapat kuberi Telah ada sesuatu di antara kita Dan kutahu kau tidak dapat menyangkal Bahwa kau telah meniupkan cinta di pikiranku Ketika aku menyentuh tubuhmu Aku merasa kehilangan kendali Jangan pernah menyangkal Kau telah meniupkan cinta di pikiranku Ketika aku memandangmu Aku  tidak ingin membiarkanmu pergi. Aku benci melihat kau menangis Walau senyummu adalah sebuah kebohongan yang indah Aku benci melihat kau menangis Karena hatiku sedang sekarat di relungnya Aku dapat memperbaiki semua kebohongan yang terlihat Oh cinta, cintaku masih berputar, tapi aku ingin segera berlari menyongsongmu Kau tidak akan melihatku menangis Walau hatiku sekarat tapi aku tersenyum untukmu Dapatkah aku memeluk jiwamu? Bisakah kau menelusup ke pikiranku? Bisakah kita berjanji untuk tidak berlainan arah? S’bab semua yang kubutuhkan Semua yang kau inginkan Bisa kita ukir bersama sepanjang waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun