Mohon tunggu...
Amienk SiBoulanx
Amienk SiBoulanx Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Berusaha jadi Orang Jujur walau kadang amat sulit....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kemanakah Hilangnya Jatah 2 Tiket LCA Kita?

6 Maret 2012   10:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:26 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Lama ga mengunjungi kompasiana karena kesibukan kangen juga,,melihat berita di tv akhir2 ini tentang kekalahan timnas dari bahrain yang cukup memalukan 10-0 membuat kita sebagai warga negara yang mencinetai timnas merasa kaget sekaligus miris,,uran

klo kita kalah 10-o dari tim sekelas argentinsa ,spanyol ato brasil mungkin masih bisa diterima akal sehat,tapi kita kalah dari bahrain yang nota bene hanya satu tingkat diatas kita bisa mengalahkan kita dengan skor yang sangat mencolok,,saya tidak akan menyalahkan PSSI seperti kebanyakan masyarakat indonesia bahkan sampe presiden pun ikut2an menyalahkan PSSI,,kita harus tau dan paham serta mampu memahami masalah yang sedang melanda PSSi,pengurus sudah berusaha sebaik mungkin tapi karena ulah segelintir orang mengatasnamakan KEPENTINGAN sehingga kisruh ini tidak ada habisnya,solusi yang banyak di gaungkaatn adalah tentang KLB untuk mengganti PAK DJOHAR,karena dinilai tidak mamapu mengurus PSSI dan dianggap banyak melakukan pelangggaran..

Apakah negri ini dalam menyelesaikan masalah harus selalu dengan KLB,jangan2 nanti klo ada yang tidak puas dengan presiden di gantinya pun dengan KLB...dan media seolah ikut menyudutkan PSSi dengan berita yang mengekspose kekalahan timnas hampir tiap jam,dan seolah melupakan perjuangan garuda muda kita yang skedang berjuang di BRUNAI,,memang PSSI tidak selamanya benar tapi mereka juga terikat oleh peraturan dari induk organisasinya yaitu FIFA,bahwa dalam aturanya sudah jelas bahwa pemain yang bermain di liga yang tidak di akui oleh induk organisasinya,dan federasi seperti AFC

Saya juga heran dengan komentar sebagian orang yang masih saja mengAGUNG2kan kompetisi yang tidak diakui nFIFA,padahal prestasinya NOL besar...yang katanya kompetisi terbaik dinegri ini,paling berkualitas dan bahkan katanya yang terbaik di ASIA,katanya kompetisi terbaik tapi jatah klub yang bermain di LIGA CHAMPION ASIA cuma 1/2 lolos ke fase grup harus lewat play off,dan cuma juara kompetisi..ANEH GA SICH????katanya kompetisi terbaik tapi acuma segitu aja??penonton banyak juga percuma klo nilai kompetisinya ga ada,dan ga bermanfaat buat kelangsungan sebuah klub,yang masih saja menyusu APBD,padahal tiket penonton di kompetisi eropa menyumbang hampir 25% keuangan klub tapi di indonesia malah jadi pemBUANGan keuangan klub karena ulah suporter yang biasanya rusuh jika klub yang dibelanya kalah,,

terakhir dan mudah mudahan ada yang tau jawabanya,,KENAPA JATAH TIKET LIGA CHAMPION ASIA KITA HANYA 1/2 ALIAS CUMA JUARA DAN HARUS LEWAT JALUR PLAY OFF UNTUK MASUK KE FASE GROUP,PADAHAL DULU SETAU SAYA JATAH KITA ADA 2 1/2 yaitu juara kompetisi,juara COPA,dan runner up kompetisi masuk babak play off,katanya kompetisi sebelah dulu yang begitu di puja dan diagung2kan adalah kompetisi terbaik diindonesia bahkan diasia tapi koq AFC malah mengurangi jatah tiket LCA kita,aneh bin ajaib ato saya yang bodoh karena ketinggalan berita???

Maju terus sepak bola kita slam fair play dari ujung sudut sempit lapangan semoga kedepan sepak bola kita menjadi lebih baik dan mampu berprestasi di level dunia,,ingat dan selalu ingat jangan pernah berkomentar dengan bahasa kasar,kotor serta bahasa kebon binatang belajar santun dalam setiap komentar anda,cukuplah para wakil kita saja yang kaya anak tk,yang sedang duduk manis dikursi dewan seharga jutaan rupiah..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun