Mohon tunggu...
nodnod
nodnod Mohon Tunggu... Lainnya - Pengarang

Ada hal yang tak akan ku menyerah untuknya yaitu menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Madukara

13 Desember 2024   10:11 Diperbarui: 13 Desember 2024   10:11 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada sayapku keremajaan takkan hilang,
Diantara bentang pita senja dan malam.
Hijau muda---yang disugungkan dalam teras langit
Disana belalaiku menghisap sari-sari pengabdian.
Melisa tumbuh dan manis saat malam panjang
Dipanen ketika bunga pertama musim semi.
Dia yang dipilin dari taburan debu bintang
Untuk merawat rahasia---pena para dewa.
Aku yang bersembunyi saat desember mebawa hujan,
Nafasnya bukan hanya dingin; juga merenggut keberuntungan.
Dibawah ranting-ranting yang menetes keabadian,
Aku termangu akan giliranku yang singkat.

Iya---bahkan bulan penuh tidak sempat kusambut,
Namun tidak---hayatku bukanlah hujan yang mencoba membuat air laut tawar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun