Pantun telah menjadi budaya bangsa Indonesia. Tiap kali saya menyaksikan pejabat daerah berpidato, pantun selalu muncul. Umumnya berada di awal atau di ujung sesi pidato, dengan tujuan mencairkan suasana atau memberi semangat kepada audiens.
Pantun juga telah menjadi bagian strategi komunikasi formal. Ketika diminta mempresentasikan program kerja oleh atasan, saya kerap menyisipkan satu-dua pantun. Supaya inti pesan lebih mudah ditangkap, dan yang pasti jadi lebih keren, aja!
Tiap-tiap pantun biasanya dibuat senada dengan tema acara. Ketika sedang berbicara ekonomi, timbullah sajak-sajak yang berkaitan dengan ekonomi. Saat acara perpisahan, pantun-pantun bernuansa "apresiasi" dan "sampai jumpa lagi" pasti menjadi lantunan kata-kata yang kerap diumbar pembawa acara.
Nah, mumpung kita sedang berada di tengah-tengah bulan Ramadan, saya akan bagikan sepuluh pantun jenaka bertema Ramadan. Siapa tahu bisa menjadi rujukan bagi kalian yang tengah membutuhkan.
Penasaran seperti apa? Tanpa berlama-lama, langsung saja kita masuk ke pantun yang pertama.
Ingat Tarawih
Jalan-jalan ke Bantar Gebang
Awas banyak sampah bertebaran
Selamat beribadah di bulan Ramadan
Salat tarawih janganlah ditinggalkan