Kedua: Nastar
Rasa-rasanya kue nastar adalah kue sejuta umat. Apalagi ketika Lebaran. Kue nastar banyak disajikan di keluarga mana pun di Indonesia. Saya pun memilih nastar sebagai kue favorit nomor dua. Rasanya manis dan legit, dengan aroma mentega yang kuat.
Sama seperti lidah kucing, ternyata kue nastar bukan berasal dari Indonesia. Adalah penjajah Belanda era kolonial yang membawa kue ini ke Tanah Air.
Dalam bahasa belanda, nastar terdiri dari dua kata. Pertama, ananas, yang artinya buah nanas. Yang kedua, taartjes, yang berarti kue. Jika mau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, nastar berarti kue nanas.
Sejarah mengatakan, nastar tercipta secara kebetulan. Ketika meneer Belanda ingin membuat kue pie, mereka kesulitan menemukan selai blueberry, stroberi, atau apel di Indonesia.
Tidak habis akal, mereka kemudian mencari buah tropis di Nusantara. Singkat cerita, ketemulah buah nanas. Rasanya asam, manis, dan segar; sehingga cocok untuk menggantikan peran buah blueberry, stroberi, maupun apel.
Orang kita kemudian memodifikasi bentuk nastar. Dari semula berukuran besar, layaknya pie, orang kita menggantinya dengan ukuran yang lebih kecil. Supaya ketika disajikan, lebih banyak orang yang bisa mencicipi.
Sama seperti lidah kucing, dalam perkembangannya, nastar kian merakyat. Tidak terbatas disajikan di acara-acara besar saja, nastar umum tersedia di meja tamu keluarga mana pun di Indonesia.
Ketiga: Brownies Keju
Kue favorit saya yang ketiga terbilang jarang kita jumpai saat Lebaran. Lebih banyak dibeli orang sebagai buah tangan. Tapi bagi yang suka, seperti saya, ini adalah salah satu kue wajib yang mesti tersedia.