Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menapaki Sejarah Masjid Raya Sabilal Muhtadin

8 April 2023   23:52 Diperbarui: 8 April 2023   23:54 4570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak dulu Kalimantan Selatan dikenal sebagai tempat berkumpulnya para ulama. Orang bilang, ulama Banjar. Selain tercermin dari mayoritas penduduknya yang beragama muslim, nilai-nilai religi yang ditanamkan oleh para ulama Banjar juga tersaji pada ragam masjid bersejarah yang bisa Anda temui di Tanah Banua.

Jika Anda tengah berwisata ke Kalimantan Selatan, salah satu masjid bersejarah yang gampang Anda jumpai adalah Masjid Raya Sabilal Muhtadin.

Saya bilang gampang karena lokasinya berada persis di jantung kota Banjarmasin. Tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 1, Kelurahan Antasan Besar, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Sejarah bercerita, masjid yang diresmikan sejak 1981 ini memang sengaja dibangun untuk menghormat jasa seorang ulama. Namanya Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Lahir tahun 1710 dan wafat tahun 1812. Sebelum dibangun, lokasi masjid ini berdiri adalah bekas tanas asrama tentara Pulau Tatas.

Pembangunannya cukup memakan waktu. Penancapan tiang pertama dilakukan oleh Soebardjo, Gubernur Kalimantan Selatan waktu itu, pada 10 November 1974. Jika dihitung-dihitung, kurang lebih tujuh tahun setelah tiang pancang ditanam, barulah masjid ini resmi digunakan.

Selasar menuju pintu utama (sumber: dokumentasi pribadi).
Selasar menuju pintu utama (sumber: dokumentasi pribadi).

Perencanaannya jauh lebih lama dari itu. Cita-cita warga Kalimantan Selatan mendirikan masjid raya di tengah kota Banjarmasin sudah ada sejak lama. Bahkan peletakan batu pertamanya pun sudah dilakukan sejak tahun 1964. Tepatnya oleh H. Aberani Sulaiman (Gubernur Kalimantan Selatan) dan Amir Machmud (Pangdam X).

Hanya saja, prosesnya terhambat oleh banyak hal. Mulai dari meletusnya peristiwa G-30 S PKI, hingga mutasi beberapa pejabat penting dan tokoh penggagas pembangunan masjid.

Tapi, cita-cita itu tidak pernah padam. Kendati berjalan lambat, pembangunan masjid tetap berlanjut. Hingga tepat 31 Oktober 1979, masjid ini digunakan oleh umat muslim sebagai lokasi tempat ibadah dan aktivitas Iduladha. Dua tahun setelahnya, yakni 9 Februari 1981, barulah diresmikan oleh Presiden Soeharto.

Keunikan Arsitektur dan Multifungsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun