Beberapa di antaranya bahkan mengusung format serial bersambung. Dengan kata lain, saya harus mengajar kelas menulis sebanyak dua atau lebih sesi dalam satu gelaran lokakarya. Di samping lomba dan kerja sama konten berbayar, inilah cara saya berekspresi sekaligus mendulang pundi-pundi dari dunia kepenulisan digital.
Kuota adalah Segalanya
Meski segala aktivitas, baik tugas kantor maupun blogging, bisa dikerjakan dari rumah, bukan berarti pada praktiknya bebas hambatan. Pernah suatu ketika saya diomeli atasan gara-gara gagal menghadiri rapat virtual pembahasan program kerja bulanan.
Kebetulan, rapat virtual di kantor saya adalah pertemuan sakral yang mesti diikuti seluruh karyawan. Dalam rapat tersebut, kita diminta menguraikan pencapaian bulan lalu dan daftar pekerjaan yang akan dituntaskan pada bulan berjalan.
Lantaran lupa isi kuota, koneksi internet saya tiba-tiba terputus di tengah jalan. Padahal saya belum diberi kesempatan bicara. Sudahlah habis kuota, eh, saldo pulsa juga tandas tak berbekas. Usut punya usut, rupanya tersedot karena kuota internet sudah habis lebih dulu.
Dalam situasi serba-sulit itu, mobile banking yang biasa saya andalkan untuk mengisi pulsa tidak bisa digunakan. Sebab kuota internet sudah benar-benar habis dan akses mobile banking sendiri memerlukan jaringan internet. Akibatnya saya terpaksa tancap gas untuk membeli pulsa di minimarket terdekat.
Sialnya, setelah isi pulsa dan sampai di rumah, rapatnya sudah selesai. Apa yang terjadi selanjutnya bisa kalian tebak. Si Bos menegur saya lewat pesan singkat karena saya dianggap alpa menghadiri rapat bulanan. Kendati duduk perkara telah saya jelaskan panjang-lebar, tetap saja saya harus menerima omelan. Apes!
Cerita di atas benar-benar memberi pelajaran berharga kepada saya. Pada era digital, kuota adalah segala-galanya. Putus kuota pada saat yang tidak tepat bisa membuat karier terancam. Untung saja cuma kena omelan. Andai kejadian itu terulang kembali, bukan tidak mungkin saya dihadiahi turun pangkat. Tidak!
Maka dari itu, kita harus pintar-pintar memilih provider. Kita juga mesti pandai memilah digital telco mana yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan. Kalau bisa, pilihlah provider yang anti sedot pulsa supaya saat kuota atau durasi berlangganan habis, kita bisa memperpanjangnya kembali tanpa harus keluar rumah.
Lantaran tidak ingin kejadian serupa terulang kembali, saya langsung beralih ke switch. Bukan apa-apa, layanan telekomunikasi besutan Switch Mobile Indonesia ini siap berikan koneksi 4G penuh serta pengalaman baru menelusuri dunia maya lewat berbagai fitur seru.