Untuk Ayah...
Di dalam hati ini, aku bahagia menjadi anakmu dan tak pernah aku berbohong akan hal ini.
Jika ada yang mengatakan aku tidak bahagia menjadi anakmu, itu bukan aku Ayah, bukan.
Itu bayanganku yang terluka akan sikapmu selama ini padaku.
Dia bilang padaku, bahwa dia bersedih karena Ayah tak acuh padaku.
Aku sudah memarahinya Ayah, sungguh.
Aku bilang dia tak sopan bersikap seperti itu pada Ayah.
Tapi Ayah, dia selalu berbisik kepadaku jika aku layak membenci Ayah.
Dia mengatakan jika Ayah selalu memarahiku di depan orang lain.
Ayah selalu menganggapku anak yang tidak berguna di hidup Ayah.
Apa yang aku lakukan, dimata Ayah pasti selalu salah.