Menulis...salah satu caraku membagi beban dalam pikiran menjadi tulisan....Menulis mengajarkanku peka dan sensitif atas apa yang aku lihat dan aku rasa
Proses inilah yang aku sebut sebagai "Ta'aruf dengan kesalehan akal dan hati...."
...aku terlanjur merasa lumrah, dengan setiap goresan di rongga dadaku. Juga dengan segala isak telah jadi akrab. Sebab melulu dideraikan. Mungkin bukan olehmu. Tetapi kutandai kini, berondongan waktu selalu berbau bacin, berlumurkan igau, serta mimpi-mimpi yang terbentur...