Mohon tunggu...
setya graha
setya graha Mohon Tunggu... -

’’...Aku adalah padam..yang menghilang dalam terang...seperti sabda rembulan kepada sang malam..''tetaplah menjadi hitam,karna gelapmu memberi tempatku tuk bersinar....''‘

Selanjutnya

Tutup

Puisi

.."The Redden Dusk"..

1 Agustus 2010   17:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:23 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja itu masih memerah..saat selintas lalu,kau masih terdiam,bersandar di sudut ruang....
Tatapanmu yang lembut,serta senyummu yang basah...mengalirkan untaian makna yang tak dapat diucapkan oleh kata...
Isyaratmu berucap...
Dalam keheningan ruang yang tak terbatas oleh waktu
...Simpul yg tlah terikat itu..kini terlepas..meninggalkan bekas dan menorehkan diam...
Hanya kesunyian yang ada..
''penyesalan memang dimulai dari awal yang salah''
Senja itu tetap memerah...ketika kau beranjak dari sandaranmu,meninggalkan jejakmu dalam ragaku...
Hati ini bergetar lirih berbisik...
''...Tetesan sinarmu takkan pernah padam..menyirami jiwaku yg tlah
larut bersamamu...Menumbuhkan hasratku yang telah terbentuk oleh
mu...meneduhkan kalbuku dalam sentuhan belaimu...''
Perlahan kau pun berlalu...meninggalkan ruang yang masih rindu akan bayangmu...
Dan....senja itupun masih tetap memerah...semerah cintamu yan
g terus mengalir di nadi ku....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun