Mohon tunggu...
Nobiel Utoro
Nobiel Utoro Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kehumorisan Mantan Presiden Indonesia GusDur

19 Mei 2023   11:23 Diperbarui: 19 Mei 2023   11:27 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Teks tersebut membuat saya sangat tertarik dengan Gus Dur. Gus Dur adalah presiden Indonesia ke-4. Gus Dur juga merupakan tokoh yang aktif dalam peran toleransi agama, penggiat HAM, dan aktivis demokrasi. Gus Dur juga bisa memberikan sebuah teks anekdot atau cerita-cerita lucu yang humoris. Cerita-cerita yang diberikan Gus Dur juga membawa pesan-pesan yang berguna bagi kita, namun diberikan saat masalah-masalah yang sederhana.

     Setelah mengetahui informasi tersebut, saya juga mulai mengetahui tentang teks anekdot. Teks Anekdot adalah cerita singkat yang menyinggung atau mengandung kritikan tetapi dibungkus dengan bahasa atau cara penyampaian yang menarik, cerdas, dan memiliki kesan lucu. Teks anekdot ini bukan sekadar humor atau lelucon. Lebih dari itu, teks anekdot memiliki makna tersirat sebagai kritik atau sindiran yang kerap terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat, pendidikan, lingkungan, politik, dan sebagainya. 

Contoh Teks Anekdot: 

Suatu hari, di sebuah pesta pernikahan, seorang pengantin pria sedang berdiri di depan altar dengan penuh semangat. Ketika saatnya tiba untuk menukar cincin, ia dengan antusias mengambil cincin pengantin wanita dari kotaknya. Namun, ketika ia hendak memasang cincin itu di jari manis wanita itu, cincin itu terlepas dari tangannya dan terjatuh ke lantai. Semua tamu yang hadir pun tertawa terbahak-bahak melihat kejadian itu. Sang pengantin pria menjadi merah padam dan mencoba mengambil cincin tersebut dengan cepat. Namun, setiap kali ia hampir menyentuhnya, cincin itu tergelincir dan menghindarinya. Kemudian, seorang bocah kecil yang duduk di barisan depan berdiri dengan wajah serius. Ia melangkah maju, mengejutkan semua orang, dan dengan tangkasnya mengambil cincin yang terjatuh. Ia kemudian memberikannya kepada pengantin pria, sambil berkata, "Tuan, mungkin Anda lebih baik menggunakan cincin saya." 

Analisis: Hal menarik dari anekdot ini adalah peran bocah kecil yang muncul sebagai pahlawan tak terduga. Meskipun dihadapkan pada situasi yang canggung, ia menunjukkan ketegasan dan kecerdasannya dengan mengambil alih dan memberikan solusi yang menghibur. Tindakan bocah kecil tersebut memberikan sentuhan manis pada cerita dan mengubah kegagalan menjadi momen yang tak terlupakan. 

Fungsi dominan pada teks anekdot ini adalah sebagai sarana untuk menghibur bagi para pembaca, sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya. Lalu, teks anekdot juga menjadi sarana untuk mengkritik peristiwa yang terjadi di sekitar. Hubungan teks anekdot dengan peristiwa di sekitar adalah ketika ada seseorang ingin presentasi. Dia sudah siap dengan seluruh materi yang ingin dipresentasikan, dan percaya diri dalam presentasinya. Namun, ketika ingin presentasi, ada seseorang yang penting datang ke dalam presentasi tersebut. Sehingga, dia tambah grogi dan makin tidak siap. Tetapi, tanpa sadar banyak orang malah tertawa dengan hasil presentasinya. 

Kesimpulan akhir tentang teks anekdot adalah teks anekdot secara singkat merupakan cerita berisikan tema yang lucu, kritikan atau hiburan. Teks ini juga memiliki makna tersirat bagi para pembaca. Lalu, saya tidak ada saran untuk teks artikel yang berjudul "Merindukan Sosok Pemimpin Humoris" karena teks artikelnya sudah bagus. Teks anekdot ini juga membuat saya terhibur dan juga mendapatkan makna yang tersirat pada bacaannya. (FJM/09)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun