Mohon tunggu...
Nobel Arthur
Nobel Arthur Mohon Tunggu... -

simple but extraordinary..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Berawal dari Usaha Turun-temurun

4 Oktober 2012   01:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:17 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1349324226267059179

“Awalnya dulu namanya SEDERHANA, terus saya ganti ya soalnya namanya ngtrend aja terus santos itu saya ambil dari nama merk chiki favorit saya”, ujar wanita 32 tahun ini Yuni Kuslinarti yang akrab dipanggil Mbak Yun.  Usaha warung ini adalah usaha turun temurun dari sang ibu.

[caption id="attachment_216218" align="alignright" width="410" caption="Tampak Mbak Yun dan Mas Joko pemilik warung Santos."][/caption]

Yuni Kuslinarti salah satu pemilik warung yang ada di WM   ini sudah lama berjualan dan mencari uang untuk menghidupi keluarganya. Yuni yang lahir pada 3 Juni 1980 ini bisa dibilang sudah mengenal keadaan serta seluk beluk lingkup WM ini. Awalnya wanita ini berdagang bersama dengan ibunya dijalan Dinoyo. “Saya dulu sekolahnya disini mbak jadi sudah tahu daerah sini,” terang wanita 2 anak ini. Awalnya usaha warung ini didirikan di PKL pinggir jalan depan UKWMS pada tahun 1972. Dulu pengunjung yang paling laris pembelinya adalah orang bengkel dan pegawai gudang viva.

Lalu karena pada waktu itu digusur oleh Satpol PP maka pindah lagi disini. Lalu sempat kembali lagi ke tempat PKL itu tapi karena ada penggusran lagi oleh Satpol PP maka pindah lagi disini, hingga sampai saat ini. Mbak Yun mengelola warung ini bersama dengan suaminya yang bernama Joko Satryo. Setelah beberapa tahun berjalan, akhirnya warung SEDERHANA yang sekarang berubah nama menjadi warung SANTOS  di gusur dan berpindah di jalan Majapahit tepat disebelah UKWMS. Warung yang cenderung pengunjungnya adalah para mahasiswa yang bersinggah untuk menghilangkan kepenatan.

Resep masakan pun yang kabarnya juga turun temurun membuat warung ini semakin laris dikunjungi. Sehari-harinya Mbak Yun tidak bekerja sendirian, beliau didampingi oleh suaminya Joko Satryo yang juga akrab dipanggil Mas Joko.  “Ya paling nggak kan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari lah mbak, ya bersyukur aja,” jelas Mbak Yun saat diwawancarai di warungnya. Ibu dan Bapak yang dikaruniai dua orang anak ini sangat bersyukur atas usaha yang mereka dirikan. Suka duka cukup mereka rasakan, tetapi tak jarang keadaan warung sepi pengunjung karena liburan.(Maria Margaretha)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun