Diskusi Daring tentang Cara Pencegahan Pandemik Covid 19

"DISKUSI DARING TENTANG CARA PENCEGAHAN PANDEMIK COVID-19"

Diskusi daring bertemakan "waspada terhadap COVID-19". Untuk itu mari mecegah sedini mungkin  dengan dilaksanakan melai medsoss  via grup watsapp yang bertujuan memberikan informasi  tentang pencrgahan COVID-19. 

Informasi ini didapatkan pada hari jumat 27 Maret 2020, pukul 20.00 WIB. Diskusi ini di ikuti oleh peserta dari berbagai Daerah dan Universitas sebanyak 200 lebih. 

Dengan pemateri  Wa Ode Sri Andriani, S.K.M  Yang biasa dipanggil Kak Ani. Kak Arin adalah salah satu alumni terbaik  dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo (Peminatan Promosi Kesehatan Masyarakat) dan saat ini Ia masih melanjutkan Studi S2 Di Universitas Indonesia Jurusan Ilmu Kesehatan masyarakat. Diskusi ini di moderatori oleh Tiwi Rahayu.

Adapun materi yang didapatkan dari hasil diskusi daring tersebut yaitu; COVID-19 ,tanda-tanda covid-19, penularan, pengendalian, pencegahan, bhaya dari covid-19. 

Menurut pendapat saya mengenai penyampaian materinya mudah untuk dipahami dan  mudah dicerna karna beliau menambah materinya dengan pelan-pelan serta bermakna mengenai diskusi COVID-19 dengan menampilkan data tersebut  sehinnga bisa dipahami apa yang disampaikan oleh pemateri. 

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia mengenai data atau kasus hasil update 27 Maret 2020 pukul 16.30 wib Situasi kasus Indonesia terdapat pada kasus negatif 3.443 (76,7% spesimen), kasus meninggal 87 (8,3%), kasus sembuh 46 (4,4%) dan kasus dalam perawatan 913 (87,3%). Kasus  ini semakin tinggi,  dan persebaran juga meningkat di wilayah Indonesia, takmenepis bahwa istilah-istilah ini muncul ikut membingungkan dan mengkhawatirkan masyarakat. 

Setidaknya dengan mengetahui informasi dari sumber-sumber terpercaya, kita lebih bisa mengurangi kepanikan , yang selanjutnya bisa ikut menurunkan resiko yang ada. Lalu yang menjadi resiko dari COVID-19 sendiri, berikut dengan resiko utama adalah orang tua, serta wanita hamil, obesitas, penyakit jantung komlikasi, penyakit paru-paru asma, dalam pengobatan kanker, serta tinggal diapanti jompo.

Tenaga Kesehatan sebagai salah satu aggota tim kesehatan  berkewajiban erat dalam proses berjuang mencegah penyakit covid-19 serta bekerja sama dengan Mahasiswa Se Indonesia  untuk meningkatkan kesehatan masyarakat yang ada diluar terutama untuk Indonesia. Hal ini sesuai dengan kopetensi  yang harus dikuasai oleh tenaga Kesehatan Masyarkat terutama berkenaan dengan UU Kesehatan No.36 tahun 2009, bahwa Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun social yang memungkinkan setiap orang  untuk hidup produktif  secara social dan ekonomis.

Dalam usaha yang dilakukan  untuk mencegah  kematian dan kesakitan akibat COVID-19.  Seperti halnya upaya kesehatan pemberantsan coronavirus dilaksanakan oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan termasuk didalamnya petugas kesehatan bersama masyarakat. 

Dalam Upaya penanggulangan COVID-19, Departemen Kesehatan juga telah menyiapkan sarana kesehatan seperti Puskesmas, Rumah sakit dan laininya untuk mampu memberikan pelayanan pada penderita coronavirus serta alat canggih teknologi untuk deteksi terjainya coronavirus. Upaya pencegahn peneumonia ini di laksanakan melalui upaya peningkatan kesehatan seperti:

1. Melakukas sosial distancing/Physical distancing #jaga jarak,
2. Melakukan pola hidup bersih daan sehat,
3. Mengikuti informsi tentang update COVID-19 disumber yang terpercaya.
4. Selain pencegan tersebut diantaranya adalah:
5. Tidak berpergian ke daerah yang terindikasi
6. Mencuci tangan pakai sabun menggunakan handsanitizer
7. Tidak keluar rumah
8. Mengikuti saran pemerintah dengan segala protocol yang ada
9. Tetap keluar rumah dan selalu waspadah