Guru merupakan seseorang yang bertugas menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, bimbingan, melatih, mengelola, meneliti dan mengembangkan serta memberikan pelayanaan teknik.Guru memiliki tugas pokok melaksanakan proses belajar mengajar. Karena itu, setiap guru harus memiliki kebijakan-kebijakan atau wewenang-wewenang yang profesional, dan memiliki kepribadian yang baik.
Peserta didik merupakan orang yang diberi masukan dalam proses pendidikan sebagai organisme yang hidup, memiliki potensi untuk berkembang, yang memerlukan lingkungan dan arah tertentu sehingga membutuhkan suatu bimbingan dalam belajar.
Lingkungan mempengaruhi perubahan psikologis siswa karena lingkungan yaitu terjalin suatu proses interaksi atau saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Tingkah laku individu dapat mempengaruhi satu dengan yang lainnya, tingkah laku individu dapat menyebabkan suatu peubahan sesuai dengan lingkungan dimana ia singgah, lingkungan positif atau negatif. Pengaruh positif berarti menimbulkan perubahan ke arah perbaikan, penyempurnaan atau penambahan menjadi lebih baik lagi. Pengaruh negatif, bila tingkah laku itu bersifat merusak, nah maka dari itu guru harus memberika arahan atau bimbingan dalam pergaulan atau dalam siswa berinteraksi atau bersosialisasi agar mereka bisa membedakan mana yang baik atau mana yang tidak baik.
Adapun Cara guru dalam melakukan pendekatan kepada peserta didiknya yaitu dengan cara pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan paedagogis.
Dalam pendekatan sosial guru harus bisa mengarahkan atau membimbing peserta didiknya untuk agar ia menjadi anggota masyarakat yang lebih baik.
Dalam pendekatan psikologis guru harus bisa mengarahkan atau menggugah semangat siswa karena ia organisme yang sedang tumbuh dan berkembang agar bakat, minat, kebutuhan, sosial-emosional-personal, dan kemampuan jasmaniahnya tergali atau tergugah imajinasinya. Karena potensi-potensi tersebut perlu dikembangkan melalu pendidikan atau proses belajar mengajar. Nah, maka dari situlah peran guru penting untuk memberikan motivasi melalui pendekatan psikologis tersebut.
Siswa-siswi pada usia remaja memiliki kebutuhan tertentu yang perlu mendapat pemuasan melalui pendidikan sekolah. Dari hasil penelitian mengenai kebutuhan pendidikan pada siswa remaja menunjukkan, bahwa ada 10 kelompok kebutuhan, yang dibutuhkan anak pada usia remaja, ialah :
1.Belajar dan sukses di sekolah;
2.Pertumbuhan dan perkembangan kesehatan ;
3.Kemampuan sosial ;
4.Hubungan antara laki-laki dan perempuan ;
5.Penyesuaian jabatan ;
6.Menemukan filsafat hidup ;
7.Perkawinan dan kehidupan keluarga ;
8.Persoalan keuangan ;
9.Pengertian dan perdamapaian dunia ;
10.Pengertian atas bangsa sendiri dan warga negara yang aktif.
Pemuasan kebutuhan ini tentu saja tidak dilakukan secara sekaligus, melainkan secara bertahap dan berbarengan dengan perkebangan dalam aspek-aspek pekembangan lainnya.
Pendekatan paedagogis menempatkan siswa sebagai unsur penting, yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka suatu sistem pendidikan menyeluruh dan terpadu. Karena mereka adalah generasi penerus yang harus dibimbing dan diarahkan agar menjadi agen of change yang lebih baik dari generasi-generasi sebelumnya.
Maka dari itu peran guru yaitu memberikan perlakuan yang baik dan menjurus sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan siswanya, guru juga menjadi fasilitator belajar untuk siswa, dan intinya guru harus bisa profesional dalam melakukan proses belajar mengajar, agar terjalin suatu pembelajaran yang efektif dan efisien serta menjadi guru yang disenangi oleh siswa, karena ada bahasa guru yaitu digugu dan ditiru, sehingga guru harus menjadi panutan atau suri tauladan yang baik untuk siswanya, keberhasilan yang dicapai oleh siswa yaitu keberhasilan dari didikan gurunya pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H