Seperti halnya kemegahan kekaisaran Roma yang tidak dibangun dalam sehari, begitu pula dengan Sulawesi Tenggara. Banyak orang yang bilang, sia-sia jika provinsi ini jadi provinsi penghasil nikel yang besar, namun masih banyak ketimpangan yang dirasakan masyarakat. Hal ini ada benarnya, karena penghasilan dari tambang, sejauh ini hanya dinikmati oleh segelintir orang dari luar Sultra, dan hanya sedikit putra daerah Sultra yang memiliki dan mengelola pertambangan nikel. Salah satu jalan untuk memaksimalkan potensi sumberdaya Sultra yang melimpah, adalah dengan memperkuat kapasitas dan mental pemuda. Saat ini, pemerintah Sultra banyak menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan para pemuda. Mengapa pemuda? Karena pemuda dianggap sangat penting untuk melanjutkan pembangunan suatu daerah dan mereka memiliki potensi, energi, dan inovasi yang dapat menjadi pendorong perubahan positif. Pemuda cenderung lebih siap mengambil risiko dan menjalani tantangan. Sikap ini penting untuk mengembangkan proyek-proyek baru, menghadapi perubahan, dan menciptakan lingkungan yang dinamis bagi pertumbuhan ekonomi.
Maka dari itu, melalui relawan ASR, Andi Sumangerukka juga berkomitmen untuk membantu pemerintah Sultra dalam segi penguatan pemuda. Cara ASR membantu para pemuda Sultra adalah dengan cara memberi wadah untuk mereka agar bisa terus maju dan berkembang. Melalui program Beasiswa ASR (BeASR), Andi Sumangerukka berharap agar bantuan ASR ini adalah sebagai bentuk kepedulian ASR untuk merawat semangat pemuda dalam pembangunan Sultra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!