Mohon tunggu...
nanang wahyudi
nanang wahyudi Mohon Tunggu... -

newbie

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kebaikan Besar yang Sering Terlupakan

29 Oktober 2010   17:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:59 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

waktu kecil dulu, saya sering mendengar cerita dari nenek. Ada cerita lucu, cerita sedih,cerita masa perjuangan.ada sekedar dongeng, dan tak sedikit pula cerita-cerita yang mendidik. Di sini saya ingin ceritakan satu cerita yang saya anggap mendidik saya dan saya harap juga yang baca tulisan ini dapat menangkap maksud atau makna nya. Maklumlah. bahasa tulisan dengan bahasa lisan tidak lah sama. Di suatu negeri antah baranta. Hiduplah sebuah keluarga kecil yang miskin.dan tinggal di sebuah gubuk, Bila siang hari, sinar matahari masuk dari sela-sela atap dan bila hujan nyaris tak ada lagi tempat berlindung. Sang ayah yang merasa bersalah kepada istri dan anak-anak nya karna tak mampu memberi kehidupan yang layak,akhir nya memutuskan diri untuk pergi mencari emas ke negeri seberang laut. pagi itu si ayah bangun lebih dulu. Dia pandangi wajah anak dan istri nya satu persatu,dan ketika keluarga nya terjaga, dia ciumi anak-anak dan salami istri nya untuk berpamitan. Dia berkata ''nak. Jaga lah ibu mu yang semakin tua ini. Bapak akan pergi mencari emas di negeri seberang'' dan pergilah Ia. setelah bertahun-tahun di negeri seberang laut, tidak juga Ia dapati emas yang dia cari dan harapkan.akhir nya dengan keputusasa,an di kepala nya, Dia memutuskan untuk pulang ke rumah gubuk nya dan menemui keluarga nya. tapi apa yang terjadi takkala Ia sampai kampung halaman nya. Ia tak lagi menemui gubuk reot nya. Ia tak lagi menemui keluarga nya. Yang Ia lihat hanya tambang emas yang sangat besar yang berdiri tepat di bekas gubuk reot nya. Gampang sekali untuk menarik kesimpulan dan makna dari cerita di atas. Si ayah adalah kita sendiri yang baca tulisan ini. Anak dan istri adalah ilmu agama kita. Emas adalah kebaikan-kebaikan. kita mencari-cari kebaikan di mana -mana,ada yang sampai ke negeri antah barantah,dengan zakat,sedekah.dan amal-amal yang lain nya. Tapi ada kebaikan yang sangat besar yang sering kita lupakan. Kebaikan yang sangat besar itu ada di dekat kita. Tapi malah kita sering mencari-cari yang jauh. kebaikan itu adalah ibu kita sendiri.cari lah pahala mu, kebaikan mu di mana-mana. niscaya tak kan pernah kau temui kalau kau menyia-nyiakan ibu mu. Gembirakan lah hati nya.sayangilah Ia! Rawat lah Ia. Seperti dia menyayangi mu dulu. Walau kamu tidak kan pernah mampu untuk membalas nya.tak perlu kita bicarakan setelah kita ada di dunia,karna kita tak kan mampu untuk menghitung nya. Di alam rahim aja kita sudah cukup buat Ia menderita. Coba kita pikir lagi! Pantaskah kita untuk menyia-nyiakan kan nya?. Dia adalah jalan menuju surga mu. Tunggu apa lagi? Datangi ia sekarang!! Cium tangan nya dan katakan saya sayang Ibu. JANGAN SAMPAI TERLAMBAT!!

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun