Nama: Nathalia Savitri
Nim: 200501072140
Pembelajaran dari Media Massa sangatlah banyak, setiap orang pasti pernah menonton acara yang disukai atau diminati. Dari program acara tersebut kita banyak belajar hal-hal baru yang dapat dicontoh, ditiru dan diteladani.
Neal E. Miller dan John Dollard (1941) adalah penggagas pertama Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) kemudian dikembangkan oleh Albert Bandura (1960). Dalam proses belajar sosial kita perlu melalui empat tahap yaitu perhatian, pengingatan, reproduksi, motoris dan motivasional (Rakhmat, 2001:240-241). Ditekankan juga komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Teori belajar sosial juga menjelaskan perilaku manusia yang punya interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan.
Pada pengamatan yang penulis lakukan selama 5 hari pada tayangan program acara “Jejak Si Gundul” yang tayang di Trans TV, Program magazine yang mengekspose kearifan local lewat karakter si Gundul yang serba bisa, suka menolong dan Tangguh. Tidak hanya memberikan hiburan, banyak informasi bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari yang diberikan dari aktivitas si Gundul.
Deskripsi yang diberikan pada setiap tayangan seperti cara pembuatan gula aren, pemanfaatan dari pohon asam dari buah hingga daunnya dan cara pengolahan bahan makanan dengan sangat detail sangat membantu memberikan pengetahuan umum untuk para penonton. Si Gundul juga memberi kita pengetahuan tentang makanan khas setiap daerah yang dikunjungi serta makanan yang mungkin sudah tidak kita temui lagi di kota. Serta pengetahuan tentang pewarna merah alami dari daun jati, daun pisang yang menjadi pembungkus sekaligus cetakan kue,
Tayangan Jejak Si Gundul tidak hanya menampilkan makanan yang diolah, si Gundul juga memberi pelajaran hidup dari perjalanannya ke setiap daerah. Memperlihatkan kehidupan desa dengan hidup yang sederhana menelusuri tiap daerah tanpa mencari kemewahan, saling menolong para warga ditiap daerah dengan hal kecil yang mungkin bagi orang lain sepele. Bagi si Gundul sendiri memiliki pengalaman langsung yang tidak sedikit, namun bagi para penonton yang tidak terjun langsung ke lapangan memiliki rasa penasaran, rasa empati dan simpati serta pembiasaan moral yang dapat dicontoh dari tayangan tersebut sehingga dapat membuat kita meneladani si Gundul dalam kehidupan sosialnya. Si gundul yang pantang menyerah dan terus mencoba dalam melakukan banyak hal dapat menjadi motivasi juga bagi kita semua
Teori efek media yang ada di program acara Jejak Si Gundul berkaitan dengan Teori Belajar Sosial (Social Theory Learning) yang merupakan pembelajaran yang tercipta ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain dalam tayangan tersebut penonton yang dapat mempelajari hal - hal baru secara individu maupun kelompok. Bagi ibu – ibu atau remaja yang suka memasak maupun pedagang makanan hingga yang ingin mencoba memulai usaha dan sedang mencari inspirasi, dapat mencontoh untuk membuat makanan tradisional maupun meniru pengolahan bahan – bahan makanan yang biasanya kita buang menjadi hal yang lebih berguna untuk kehidupan sehari – hari.
Untuk berbagai kalangan pembelajaran moral yang didapat dari saling menolong, tidak mengeluh dan pantang menyerah dapat menjadi motivasi hidup yang lebih baik. Dengan menonton Jejak Si Gundulu juga kita mendapat pengetahuan yang mungkin sudah sulit di dapat diera modern ini.
Kesimpulannya
Dari Teori Belajar Sosial perilaku si gundul dapat mempengaruhi para penonton untuk memiliki cara pandang dan cara pikir yang berbeda terhadap informasi yang diberikan, dari mengamati pembiasaan moral yang diberikan si Gundul dapat membuat kita meniru untuk berperilaku lebih baik. Motivasi untuk kita dari si Gundul yang pantang menyerah dalam mencoba hal – hal baru.
Kita juga mendapat inspirasi dari pemanfaatan bahan – bahan yang ada. Pemecahan masalah yang didapat dari tayangan tersebut dari seorang model yang kita tiru menjadi hasil belajar yang secara tidak langsung kita dapatkan. Dari berpikir akan pengetahuan tersebut lalu memahami dan mengevaluasi pengetahuan tersebut.
Manusia selalu senang untuk meniru dan mencontoh, namun apa yang dicontoh tidak semuanya baik, Tindakan yang ditiru dari sebuah tayangan dapat beragam dan mudah diimplementasikan dalam kehidupan sehari – hari. Bandura menyatakan bahwa untuk belajar seseorang tidak harus selalu memperoleh reinforcement, bahkan hanya dengan melihat ia sudah bisa belajar. Maka baik – baiklah memilih tayangan yang dapat memberikan dampak baik bagi kita yang menonton.
Refrensi:
Apa yang dimaksud dengan Teori Belajar Sosial atau Social Learning Theory? - Sosial / Tanya Ilmu Sosial - Dictio Community
Teori Belajar Sosial - Pengertian, Prinsip, Implementasi - Quipper Blog
Implementasi Teori Belajar Sosial dalam Pandangan Albert Bandura dan Lev Vygotsky – Pendidikan Guru Sekolah Dasar (binus.ac.id)
TRANS7 | Jejak Si Gundul
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H