Mohon tunggu...
Nuri Nabila Nurohmah
Nuri Nabila Nurohmah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Magister Sains Agribisnis IPB

Haii, Welcome to my first post, hope you enjoy it!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Kewirausahaan Sosial

11 Juni 2022   20:46 Diperbarui: 12 Juni 2022   14:19 1878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa tidak hanya bergantung pada pertumbuhan ekonomi atau kestabilan politik saja. Sebagian besar terletak pada kemampuan dan kemauan serta semangat yang dimiliki oleh sumber daya manusia sebagai salah satu asset terbesar dalam mengembangkan potensi bangsa. Dunia wirausaha merupakan salah satu wadah dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia yang akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan bangsa. Termasuk kegiatan wirausaha, semakin dirasakan penting dan pembangunan suatu bangsa akan semakin mantap jika ditunjang oleh wirausahaan yang andal.

Berkaitan dengan hal diatas, kewirausahaan  menurut Joseph Schumpeter (1934); Rusdiana (2018) adalah melakukan hal-hal baru atau melakukan hal-hal yang sudah dilakukan dengan cara baru, termasuk penciptaan produk baru dengan kualitas baru, metode produksi, pasar, sumber pasokan, dan organisasi. Schumpeter juga mengaitkan wirausaha dengan konsep yang diterapkan dalam konteks bisnis dan mencoba menghubungkan dengan kombinasi berbagai sumber daya. Adanya kegiatan kewirausahan yang dilakukan oleh seorang entrepreneur dapat memberikan dampak yang positif, seperti membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada di sekitar para entrepreneur tersebut. Kewirausahaan juga merupakan kreativitas, inovasi dan keberanian dalam menghadapi risiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru. Secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumberdaya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah produk dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.

Dalam konsep kewirausahaan dikenal istilah social entrepreneurship (kewirausahaan sosial) yang dapat berupa kewirausahaan berbasis komunitas dan dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan seperti pemberdayaan masyarakat maupun pendampingan wirausaha di suatu daerah oleh suatu Lembaga/ komunitas/ individu yang bergerak di bidang kewirausahaan. Jika ditarik garis besar, maka kewirausahaan sosial adalah kreativitas dan inovasi yang ditujukan untuk menyelesaikan masalah sosial, mengembangkan potensi masyarakat yang belum tergali dengan cara pendampingan dalam mengembangkan potensi dan sumber-sumber yang dimilikinya.

Kewirausahaan sosial pada dasarnya adalah tentang bagaimana menerapkan pendekatan yang praktis, inovatif, dan berkelanjutan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, khususnya masyarakat kelas ekonomi bawah dan yang terpinggirkan. Dengan demikian, kewirausahaan sosial berperan dalam pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya. Kegiatan peningkatan taraf hidup masyarakat melalui kegiatan kewirausahaan social di Indonesia pada umumnya telah di terapkan di beberapa daerah melalui gerakan pemberdayaan, pendampingan dan pengabdian. Diantara beberapa pelaksanaan kewirausahaan berbasis komunitas di Indonesia dapat diketahui melalui berbagai kegiatan dan bahkan beberapa penelitian.

Dalam penelitian Tamah dan Fahimah (2020), kewirausahaan sosial dilakukan dalam bentuk pendampingan terhadap salah satu daerah di Indonesia yaitu Desa Besur Kabupaten Lamongan dalam pengelolaan salah satu agrowisata yaitu Wisata Besur Agro Edukasi sebagai salah satu terobosan desa yang luar biasa. Dalam pelaksanaannya, peneliti bekerja sama dengan seluruh stakeholder Desa Besur yang memiliki keinginan untuk mengembangkan agrowisata yang mempunyai nilai manfaat bagi perekonomian masyarakatnya. Untuk mewujudkan impian tersebut, maka tim pendamping beserta komunitas secara bersama-sama melakukan redesain dengan menawarkan konsep ESAI (Edukasi pariwisata dan Entrepreneurship). Dalam tahap ini dibuat redesain pengembangan wisata Besur meliputi: peningkatan kapasitas pengelola wisata Besur, menumbuhkan sense of belong masyarakat desa Besur terhadap wisata Besur dan mampu menumbuhkan jiwa Entrepreneurship masyarakat. Proses pendampingan pengembangan kampung agrowisata ini dilaksanakan berdasarkan tahapan-tahapan yang ada pada pendekatan discovery (menemukan), dream (impian), design (merancang), define (menentukan), dan destiny (melakukan).

Selain itu, kewirausahaan sosial juga dilakukan melalui kegiatan pendampingan pembuatan masker kain di masa pandemi covid-19. Kegiatan ini merupakan pendampingan yang dilakukan  oleh Wahyuningsih, et all (2021) di daerah Jombang. Kegiatan pendampingan ini dilakukan untuk memberdayakan masyarakat melalui kegiatan pembuatan masker kain bagi ibu-ibu PKK di Desa Balongbesuk Diwek Jombang dan menciptakan nilai kewirausahaan dengan memproduksi sendiri masker kain untuk dipasarkan. Hasil kegiatan pendampingan kepada masyarakat ini adalah ibu-ibu PKK di desa Balongbesuk Diwek Jombang mampu menghasilkan 200 pcs masker kain dalam kategori baik untuk dikonsumsi sendiri dan sisanya untuk dipasarkan.

Berdasarkan beberapa kegiatan diatas dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan dan pendampingan di beberapa daerah tersebut sedikitnya telah memberikan efek positif berupa kesadaran masyarakat dalam berwirausaha dengan memanfaatkan komunitas yang ada dan sumber daya yang tersedia di daerahnya. Selain itu, pemberdayaan masyarakat dapat berfokus pada segala bentuk potensi sumber daya yang melekat pada masyarakat dan lingkungannya yang dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai media untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

REFERENSI

Rusdiana, A. (2018). Kewirausahaan: Teori dan Praktek.

Tamam, A. B., & Fahimah, S. (2020). Pengembangan Agrowisata Berbasis Komunitas Melalui Program Edukasi Wisata dan Entrepreneurship Menuju Kemandirian Ekonomi Masyarakat. Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 100-115.

Wahyuningsih, R., Rahayu, E. P., Maulana, D., & Pratiwi, R. (2021). Pemberdayaan masyarakat jombang berbasis kewirausahaan melalui pendampingan pembuatan masker kain di masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pengabdian UNDIKMA, 2(1), 50-58.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun