Sarjana yang baru lulus semakin banyak. Suatu kepastian bila terjadi peningkatan persaingan dalam memasuki dunia kerja, persaingan semakin ketat.
Dalam kompetisi yang ketat dibutuhkan strategi yang jitu. Anehnya, para sarjana pemburu kerja terdiam bingung bila ditanya tentang strategi apa yang digunakan untuk memenangkan persaingan mendapatkan pekerjaan. Bahkan ada yang menjawab “Memang ada strateginya...?”
Bila sarjana begitu banyak, sedangkan pekerjaan idaman sangat terbatas, apa yang Anda pikirkan...?
Bila banyak pencari kerja yang punya kualitas sama dengan Anda, apa yang terbayang...?
Bila Anda begitu mengidamkan suatu posisi pekerjaan, apa rencana Anda...?
Bila hanya sekedar bekerja, asal bekerja, Anda tidak membutuhkan strategi. Sebenarnya di negara kita masih banyak dibutuhkan tenaga kerja. Tapi bila Anda mengidamkan sebuah pekerjaan, pastinya pekerjaan idaman Anda juga diidamkan banyak para pemburu kerja, maka Anda tidak bisa asal saja dalam memburunya. Anda harus memiliki strategi...
Bukankah proses mencari kerja itu hanyalah melamar kerja kemudian mengikuti tahapan test masuk? Bukankah semua proses itu dikendalikan perusahaan yang menawarkan pekerjaan? Lalu strategi untuk apa? Saya gunakan di mana?
Memang benar proses mencari kerja hanyalah aktifitas mencari lowongan sampai diterima kerja. Tapi bukan berarti semuanya di luar kendali Anda...
Bukankah di bawah kendali Anda sendiri pilihan posisi yang akan dimasuki?
Di bawah kendali Anda sendiri perusahaan yang akan dituju...
Di bawah kendali Anda sendiri bagaimana agar surat lamaran kerja menarik minat perusahaan sehingga memilih Anda...