Heran! Masih saja ada penipuan berjumlah tidak seberapa.
Kejadian ini terjadi di Warung kopi kawasan wisata Puncak, Cipanas, Cianjur. Kejadian yang terjadi selang beberapa menit setelah saya singgah di warung tersebut.
"Orangnya masih muda, paling umur dua puluh tahunan. Pakaiannya rapih, bersih, meski rambutnya sedikit berwarna kuning (sebagian di warna). Orang itu cuma pesan kopi satu gelas dan rokok satu batang. Sekitar tiga puluh menit laki-laki itu duduk menikmati kopi hingga tiba-tiba datang menemui saya dan minta dibuatkan mie instan. Saat saya mau memasaknya, laki-laki itu nanyain alamat masjid terdekat, lalu saya tunjukan masjid yang berjarak sekitar 50 meter dari warung. Lalu laki-laki itu berpamitan mau ke Masjid dulu sebentar, mie instannya dimasak saja.
Mie sudah matang dan sudah disiapkan bersama minumnya, tapi sudah lewat tiga puluh menit, kok, laki-laki itu belum datang juga," cerita pemilik warung tersebut.
Saya sendiri sudah nongkrong selama tiga puluh menit yang berarti sudah satu jam lamanya laki-laki itu tidak kembali.
Yang membuat saya gak habis pikir, kok, masih saja berani berbohong seperti itu, padahal harga satu gelas kopi dan satu batang rokok tidak seberapa.
"Kalau bilang gak punya uang, ya, bilang aja. Saya kasih gratis, kok. Modalnya juga kurang dari goceng. Saya kasihan aja, harga tidak seberapa, tapi harus menanggung dosa," kata penjaga warung tersebut.
Walaupun berjumlah sedikit, maling tetap maling. Penipu tetap penipu. Di manapun kita berada dan melakukan apa saja, harus tetap waspada.
Hanya dari sebuah kunjungan ke warung kopi, saya bisa mendapatkan pelajaran dan pengalaman berharga. Sekali lagi saya peringatkan untuk Bestie-bestie agar tetap berhati-hati.
Assalamu'alaikum!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H