Mohon tunggu...
Neng Lutfiah H H
Neng Lutfiah H H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Membangun

Saya adalah seorang Gadis asal Kota Kembang pejuang sarjana Ilmu Komunikasi di salah satu Universitas swasta di Bandung tepatnya di Universitas Indonesia Membangun (INABA) dan saya juga aktif di Organisasi kepencitaalaman RANGER di perguruan tinggi tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Keterbatasan Pendidikan di Papua Menjadi Tantangan bagi Pemerintah

26 Juli 2024   01:00 Diperbarui: 26 Juli 2024   01:04 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses belajar mengajar di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Mimika, Papua / KOMPAS/PRIYOMBODO 

Pengembangan sistem pendidikan di Indonesia merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam meningkatkan mutu serta aksesibilitas pendidikan bagi semua warga Indonesia. Menurut menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makariem yang menyatakan bahwa krisis pendidikan di Indonesia telah terjadi sejak 20 tahun, dimana hal ini terbaca dari skor Programme for Internaional Student Assessment (PISA). Hal tersebut akan menyebabkan kesenjangan kualitas pendidikan. Selain itu juga pemerataan pendidikan yang kurang merata sehingga diantara wilayah, dan berbagai kelompok sosial masih menjadi tantangan di Indonesia. Dalam mengatasi permasalah tersebut dibutuhkan perubahan yang sistematik dalam meningkatkan kualitas guru, kepala sekolah atau madrasah yang merupakan faktor kunci dalam upaya transformasi pembelajaran

Undang -- undang SISDIKNAS no.20 tahun 2003 mengartikan pendidikan sebagai proses belajar yang memungkinkan peserta didik secara aktif mewujudkan potensi diri, kecerdasan, keterampilan dalam sosial, spiritual keagamaan, individualitas serta akhlak mulia. Pengertian pendidikan dalam UU tersebut tidak terlepas dari kesenjangan yang dihadapi beberapa daerah yang masih memiliki kendala baik secara ekonomi, sarana dan prasarana serta berbagai program dalam meningkatkan pendidikan yang berkualitas baik di kota mapun di daerah terpencil.

Rendah nya tingkat belajar di papua sudah seharusnya menjadi fokus pemerintah untuk dapat membuka peluang bagi pelajar atau pun guru untuk mencapai kesejahteraan. Langkah yang sangat penting adalah menghapuskan biaya pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk di daerah terpencil, sehingga anak-anak dari keluarga kurang mampu dapat mengakses pendidikan tanpa hambatan finansial. Kita juga memerlukan terobosan dalam pendidikan khusus untuk meningkatkan literasi dan numerasi di semua tingkatan dengan menyesuaikan kurikulum dan metode pengajaran dengan konteks lokal. Sebagai provinsi yang kaya akan keanekaragaman budaya dan alam, Papua menghadapi tantangan unik dalam pembangunan pendidikan. Mengingat letak geografisnya yang sulit diakses, keragaman etnis, dan permasalahan sosial yang kompleks, kemajuan yang signifikan dalam bidang pendidikan di Papua memerlukan peran aktif dan terprogram dari pemerintah.

Pemerintah mempunyai tanggung jawab utama untuk memastikan  akses yang sama terhadap pendidikan bagi semua warga negara, tanpa kecuali. Peran tersebut juga mencakup berbagai aspek mulai dari membangun infrastruktur pendidikan hingga peningkatan mutu pendidikan. Pertama, pemerintah perlu fokus pada peningkatan akses pendidikan di Papua.  Hal ini mencakup pembangunan sekolah baru di daerah terpencil, perbaikan infrastruktur transportasi, dan penyediaan fasilitas yang memadai bagi siswa dan guru. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan kualitas pendidikan di Papua terus meningkat. Hal ini mencakup pelatihan berkelanjutan dan pengembangan guru di Papua, pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal, dan penyediaan materi pendidikan yang responsif terhadap konteks budaya dan lingkungan Papua.

Selain itu, pemerintah juga berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat  dalam pembangunan pendidikan. Pelibatan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pendidikan menjamin pendidikan yang diberikan memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Hal ini juga akan membantu menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Papua.

Tidak dapat disangkal bahwa pendidikan memerlukan investasi yang besar, baik  finansial maupun sumber daya manusia. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan dukungan finansial yang memadai bagi pendidikan di Papua, termasuk  pembangunan infrastruktur, pelatihan guru, pengadaan bahan ajar, dan pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi namun kurang mampu. Selain peran tersebut, pemerintah juga harus terus melakukan monitoring dan evaluasi  terhadap sistem pendidikan di Papua. Dengan memantau kinerja sekolah, guru, dan siswa secara rutin, pemerintah dapat mengidentifikasi permasalahan yang muncul dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Dalam konteks Papua, pemerintah juga harus memiliki strategi khusus untuk mengatasi tantangan unik yang dihadapi Papua, seperti keragaman etnis, sulitnya aksesibilitas geografis, dan masalah sosial politik. Melalui pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, pemerintah dapat memastikan bahwa pendidikan di Papua menciptakan peluang tidak hanya bagi pertumbuhan individu, namun juga bagi kemajuan masyarakat dan negara secara keseluruhan.

Peran pemerintah dalam pembangunan pendidikan di Papua sangatlah penting. Dengan menggabungkan berbagai aspek seperti peningkatan aksesibilitas, peningkatan kualitas pendidikan, penguatan komunitas lokal, pemberian dukungan keuangan, pemantauan dan evaluasi, serta mengatasi tantangan-tantangan tertentu, Penulis Berharap pemerintah bertujuan untuk menyediakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi Papua yang mana hal ini tidak hanya menguntungkan individu tetapi juga pembangunan Papua secara keseluruhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun