Mohon tunggu...
Nur LailatulRohmah
Nur LailatulRohmah Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswi Psikologi

Just trying to be better

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim Intervensi Mahasiswa Psikologi UTM Adakan Pelatihan Budidaya Ikan Bandeng dan Inovasi Produk Hasil Tambak

12 Desember 2022   16:00 Diperbarui: 12 Desember 2022   16:21 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com – Bangkalan, Intervensi Psikologi adalah sebuah bentuk program yang bersifat preventif, kuratif dan promotif untuk membekali dan memanfaatkan kemampuan-kemampuan psikologis individu, kelompok atau organisasi dalam menyesuaikan diri dengan situasi perubahan di lingkungan. Dalam hal ini, tim intervensi mahasiswa psikologi UTM melakukan intervensi psikologi yang berbentuk pelatihan dan program pengembangan komunitas petani tambak yang ada di Desa Petaonan, Socah, Bangkalan. 

Desa petaonan adalah sebuah desa yang terletak diujung barat kota Bangkalan. Sebagian besar matapencarian penduduk berasal dari tambak pribadi. Dari hasil budidaya di tambak ini warga Petaonan mendapatkan penghasilan yang cukup menjanjikan. 

Untuk pemasaran hasil tambak warga Petaonan biasanya mendistribusikan hasil tambak alami ke pasar tradisional di daerah pasar Bangkalan.Tim intervensi kemudian memfokuskan pada 3 permasalahan utama yang dialami oleh petani tambak di Desa Petaonan, yaitu kurangnya literasi dan pengetahuan mengenai teknik budidaya Ikan Bandeng, pencemaran aliran tambak dan kurangnya inovasi pengolahan hasil tambak.

            Berdasarkan permasalahan tersebut, tim membuat program intervensi yang berfokus pada teknik budidaya ikan bandeng dan pengolahan hasil tambak.

  • Sosialisasi teknik budidaya ikan bandeng

Untuk mendukung program ini, tim intervensi bekerja sama dengan bagian Kebudidayaan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bangkalan untuk memberikan sosialisasi terkait teknik budidaya ikan bandeng. Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2022 bertempat di aula Balai Desa Petaonan. Kegiatan ini menghadirkan 4 orang perwakilan dari Dinas Perikanan dan Kelautan sekaligus sebagai pemateri dan dihadiri kurang lebih 20 petani Tambak yang ada di Desa Petaonan.

 Hasil dari kegiatan ini, petani Tambak mendapatkan pengetahuan baru tentang teknik budidaya ikan bandeng yang efektif di tambak alami. Selain itu, petani tambak juga dapat berkonsultasi secara langsung dengan pihak Dinas terkait proposal bantuan untuk pengembangan tambak alami.

kegiatan sosialisasi bersama para petani tambak desa Petaonan. Dokpri
kegiatan sosialisasi bersama para petani tambak desa Petaonan. Dokpri

foto bersama setelah kegiatan sosialisasi bersama dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Bangkalan. Dokpri
foto bersama setelah kegiatan sosialisasi bersama dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Bangkalan. Dokpri
  • Inovasi pengolahan produk hasil tambak

Program selanjutnya yang dilakukan oleh tim intervensi adalah inovasi pengolahan produk hasil tambak. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 7 Desember 2022 bertempat di rumah salah satu petani tambak di Dusun Petaonan 2. Hal ini dilakukan lantaran hasil tambak hanya dijual mentahan di pasar sehingga tim membuat inisiatif melakukan inovasi pengolahan hasil tambak untuk bisa diperjualbelikan dalam berbagai macam olahan. Tim intervensi mengajak perwakilan dari istri petani tambak untuk membuat produk olahan hasil tambak, yakni Nuget ikan bandeng dan Sewel Udang Windhu.

tim melakukan demo pembuatan produk olahan hasil tambak. Dokpri
tim melakukan demo pembuatan produk olahan hasil tambak. Dokpri

foto setelah pembuatan produk hasil olahan dengan perwakilan istri petani tambak. Dokpri
foto setelah pembuatan produk hasil olahan dengan perwakilan istri petani tambak. Dokpri

sampel produk jadi nuget ikan bandeng dan sewel udang windhu. Dokpri
sampel produk jadi nuget ikan bandeng dan sewel udang windhu. Dokpri
   Program intervensi ini ditutup dengan evaluasi bersama dengan perangkat desa Petaonan. Hasilnya adalah program yang dijalankan akan dirasa lebih efektif apabila dibarengkan dengan praktek secara langsung, namun saat kegiatan berlangsung memang tambak sedang dalam masa pasca panen dan tidak boleh langsung diisi dengan benih ikan. 

Selain itu, untuk pengolahan produk hasil tambak dirasa akan lebih efektif apabila dibarengkan dengan teknik pengemasan, labeling dan pemasaran sehingga akan lebih memudahkan para petani tambak yang ingin memulai usaha baru di bidang hasil olahan tambak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun